Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan keamanan Rusia, FSB, mengatakan pada Sabtu bahwa pihaknya telah menggagalkan dugaan plot yang didukung Ukraina untuk membunuh dua jurnalis terkemuka Rusia, lapor kantor berita Interfax.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
FSB mengatakan telah menahan sejumlah orang yang tidak disebutkan namanya pada Jumat. Mereka dilaporkan telah melakukan pengintaian di dekat rumah dan tempat kerja Margarita Simonyan dan Ksenia Sobchak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tidak ada komentar langsung dari Ukraina, yang di masa lalu membantah terlibat dalam pembunuhan tokoh pro-perang di Rusia.
Interfax mengutip FSB yang mengatakan bahwa para tahanan mengaku mempersiapkan serangan terhadap kedua wanita tersebut atas nama Ukraina. Mereka dijanjikan hadiah sebesar 1,5 juta rubel untuk masing-masing pelaku.
Simonyan, kepala outlet media pemerintah RT dan pendukung vokal perang Rusia di Ukraina, memposting pesan di Telegram tentang dugaan plot, mendesak dinas keamanan untuk "Terus bekerja, saudara!"
Sobchak adalah jurnalis dan pembawa acara televisi terkenal yang juga mencalonkan diri sebagai calon presiden pada 2018.
Dua tokoh terkemuka Rusia pro-perang, jurnalis Darya Dugina dan blogger militer Vladlen Tatarsky, tewas dalam serangan bom di dalam Rusia pada tahun lalu. Rusia menyalahkan pembunuhan mereka di Ukraina. Namun, Kyiv membantahnya dan menggambarkannya sebagai bukti pertikaian Rusia.
Pada Mei, seorang penulis nasionalis terkemuka Rusia, Zakhar Prilepin, terluka dalam sebuah bom mobil yang menewaskan sopirnya. Penyelidik mengatakan seorang tersangka telah ditahan dan mengaku bertindak atas nama Ukraina.
REUTERS