Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Rusia Pastikan Tak Tinggal Diam Jika Asetnya Digunakan Negara-negara Barat

Rusia memastikan akan memberikan tindakan yang sama pada negara-negara Barat yang menggunakan dana cadangan bank sentral Rusia di luar negeri

25 Oktober 2024 | 11.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Mata Uang Rubel. antaranews.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov memastikan pihaknya akan memberikan tindakan yang sama pada negara-negara Barat yang menggunakan dana cadangan bank sentral Rusia yang ada di luar negeri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya telah memblokir aset-aset milik Bank Sentral Rusia total senilai USD300 miliar (Rp4.688 trilun) buntut perang Ukraina yang meletup pada Februari 2022. Sebagian besar dana tersebut atau sekitar USD213 miliar (Rp3.331 triliun) disimpan di clearinghouse Euroclear yang berkantor pusat di Brussels, Belgia. Pada Rabu, 23 Oktober 2024, Washington mengumumkan keputusan menggunakan uang Bank Sentral Rusia yang dibekukan itu untuk membayar uang pinjaman Kyev yang bernilai multimiliar dolar.   

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Jika negara-negara Barat mulai menggunakan uang dari cadangan Rusia yang dibekukan, maka kami akan melakukan yang sama,” kata Siluanov, Kamis, 24 Oktober 2024. 

Siluanov mengatakan pihaknya telah membekukan uang milik perusahaan-perusahaan dan organisasi-organisasi yang ‘tidak ramah’ pada Rusia. Moskow akan menyimpan uang ini di rekening-rekening Rusia dan menggunakan aset-asetnya seperti yang dilakukan negara-negara Barat. Rencananya, Rusia akan menggunakan aset-aset itu untuk keperluan perekonomian Rusia, dan kebutuhan entitas konstituen Federasi Rusia. Keputusan perihal ini pun telah dibuat.          

Sebelumnya pada Rabu, 23 Oktober 2024, Amerika Serikat mengatakan akan memberikan Kyev uang pinjaman senilai USD 20 miliar (Rp312 triliun) sebagai bagian dari perluasan paket USD50 miliar. Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan penggunaan keuntungan tak terduga dari aset-aset Rusia akan digunakan untuk membantu Ukraina.  

Sehari sebelumnya, Parlemen Eropa mendukung kenaikan pinjaman untuk Kyev sampai sebesar USD38 miliar (Rp593 triliun) menggunakan aset-aset Rusia sebagai pembayaran kolekteral. Menurut Euroclear, uang Rusia yang dibekukan telah menghasilkan bunga sebesar USD3.6 miliar (Rp56 triliun) sampai pertengahan Juli 2024.   

Rusia sudah berulang kali memperingatkan penyitaan aset-asetnya sama dengan perbuatan mencuri dan pelanggaran terhadap hukum internasional serta merusak cadangan mata uang, sistem keuangan global dan ekonomi dunia. Dana Moneter Internasional telah meningkatkan kekhawatiran perebutan aset dan uang milik Rusia bisa merusak kepercayaan pada sistem keuangan negara-negara Barat. Siluanov sebelumnya memperingatkan para pemain global hampir mengikuti cerita yang melibatkan aset-aset Rusia dan menarik kesimpulan sendiri. 

Sumber: RT.com 

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus