Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Saddam, bush, de cuellar, dan ...

Batas waktu 15 januari penarikan tentara irak dari kuwait saat yang mencemaskan. perang teluk akan terasa pengaruhnya di seluruh dunia. laput edisi ini mengupas perkembangan krisis teluk.

19 Januari 1991 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

HITUNGAN mundur sampai tengah malam 15 Januari Waktu Pantai Timur Amerika (pukul 08.00 pagi 16 Januari waktu Kuwait, atau 12 siang 16 Januari WIB) -- inilah batas waktu yang dianggap sah oleh James Baker -- tampaknya adalah saat-saat yang disebut sebagai harap-harap cemas. Ketika perhitungan matematika dan logika tak laku dalam hal ini, dan perundingan pun macet -- "kunjunganku ke Baghdad tentulah penting, tapi tak seisyarat damai pun kuperoleh dari penguasa Irak," kata Sekjen PBB Perez de Cuellar -- mungkin tinggal berdoa yang bisa dilakukan. Setelah dunia berubah. Perang dingin surut, harapan yang ada memang sebuah dunia yang tunduk pada komitmen internasional, adanya saling penghargaan dan hidup berdampingan secara damai. Memang kenyataannya bentrokan berdarah atau perang lokal masih ada di banyak wilayah -- di Sri Lanka, India, Irlandia, Somalia, dan juga Lithuania. Dalam skala lokal itu saja korban bisa dianggap mengerikan, apalagi bila krisis Teluk pecah menjadi satu pertempuran. Benar, lokasinya mungkin terbatas di sekitar Teluk Persia. Tapi banyak yang berpendapat pengaruhnya akan terasakan di seluruh dunia dan dalam jangka cukup lama. Sebab, sebelum minyak digantikan bahan energi lain, macetnya produksi karena perang mengancam kestabilan masyarakat internasional. Juga solidaritas Islam yang bisa muncul hanya karena, misalnya, Israel ikut campur. Maka, betapapun tak mungkinnya perang dicegah menurut sikap dan ucapan para pemimpin yang menentukan di kedua belah pihak, Perez de Cuellar yang pernah berjasa menghentikan perang Iran-Irak, betapapun putus asanya, tetap berharap ada celah penyelesaian damai buat krisis Teluk. Dengan semangat seperti itulah laporan utama ini ditulis. Bagian pertama merupakan artikel perkembangan sampai awal pekan ini, dan latar belakangnya. Dicoba memahami latar belakang sikap ngotot baik Bush maupun Saddam. Bagian ini dilengkapi dengan cuplikan dari surat Bush pada Saddam yang tak sampai. Yang menarik adalah reportase perubahan suasana di Baghdad di Minggu kemarin. Ibu kota itu tiba-tiba tegang dan bahkan wartawan pun tak ingin tinggal lebih lama. Adakah upaya para pencinta damai dari berbagai negara yang berkemah di perbatasan Saudi-Irak, seperti yang diceritakan di boks bagian dua ini, tak ada efeknya? Akhirnya adalah mencoba menghitung kekuatan kedua pihak bila bentrok senjata memang tak terhindarkan. Dan faktor Israel yang rupanya bisa mempengaruhi peta peperangan: siapa lawan siapa bisa berubah bila negeri ini melibatkan diri. Bambang Bujono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus