Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Surat bush pada saddam

James baker menyerahkan surat george bush untuk saddam. tareq aziz menolak menyampaikan surat itu kepada saddam. bahasa suratnya dianggap tidak pantas. sebagian isi surat tersebut.

19 Januari 1991 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PADA pertemuan Rabu pekan lalu di Jenewa dengan Tareq Aziz, James Baker menyerahkan surat Presiden George Bush yang ditujukan kepada Saddam. Aziz membacanya dan menolak untuk menerimanya lantaran bahasanya yang dianggapnya tak pantas, sebagai surat dari seorang kepala negara yang ditujukan pada kepala negara yang lain. Inilah petikan surat itu, sebagaimana yang dimuat oleh surat kabar New York Times. "Kita sedang berdiri di tepi peperangan antara Irak dan dunia. Itu dimulai oleh pencaplokan Anda atas Kuwait, dan karenanya hanya bisa dicegah kalau Anda keluar dari Kuwait tanpa prasyarat sesuai dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB nomor 678 (Resolusi yang memberi batas waktu 15 Januari 1991 bagi Irak untuk menarik pasukan dari Kuwait. "Saya menulis surat ini secara langsung pada Anda, lantaran kita tak boleh melewatkan peluang untuk menyelamatkan rakyat Irak dari kehancuran. Saya juga menulis karena konon Anda tak mengerti betapa terisolasinya Irak dan betapa besar bahaya yang Anda hadapi. Saya memang tidak dalam posisi untuk mengatakan bahwa kesan itu benar, tapi saya kirimkan surat ini lewat Menteri Luar Negeri saya untuk menghilangkan keraguan yang barangkali ada pada pikiran Anda tentang posisi kita masing-masing dan apa yang akan kita lakukan. "Kami menginginkan jalan keluar yang damai. Tapi, setiap penyelesaian yang kurang dari yang dituntut oleh Resolusi Nomor 678 Dewan Keamanan PBB tak dapat kami terima. Tak akan ada balas jasa untuk suatu agresi. Juga tak akan ada perundingan yang mudah, karena prinsip-prinsip tak bisa dikompromikan. Tapi, dengan memenuhi tuntutan itu, Irak akan bisa aktif kembali di panggung internasional. "Amerika takkan terpisahkan dari mitra-mitranya dalam koalisi. Dua belas resolusi DK PBB telah dikeluarkan, 28 negara telah menyiapkan pasukan, dan 100 pemerintah mendukung sanksi terhadap Irak. Itu saja sudah membuktikan bahwa persoalannya bukanlah Irak lawan Amerika, tapi Irak lawan dunia. Kebanyakan bangsa Arab dan umat muslim bersatu mengutuk Anda, dan itu memperkuat argumentasi yang saya ajukan. Irak tak bisa terus mengangkangi Kuwait atau memperoleh keuntungan dari tindakan itu. "Anda bisa saja tergoda untuk mencari jalan keluar yang menyenangkan dari kebinekaan pendapat dalam masyarakat Amerika yang demokratis. Anda harus membuang jauh-jauh godaan itu. Kebinekaan tak boleh dicampuradukkan dengan keterbagi-bagian. Anda juga jangan menganggap enteng tekad Amerika. "Irak sudah merasakan akibat dari sanksi-sanksi yang dikenakan oleh PBB. Kalau perang pecah, itu akan merupakan tragedi bagi Anda dan negeri Anda. Kami juga menegaskan, Amerika tak akan menoleransi penggunaan senjata-senjata kimia atau biologis, tindakan teror, atau perusakan atas ladang-ladang dan instalasi minyak Kuwait. Kalau itu terjadi, rakyat Amerika akan menuntut balas yang keras."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus