Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MUNCULNYA foto-foto Saddam Hussein sedang mencuci pakaian di tabloid The Sun memunculkan banyak pertanyaan. Misalnya, apa saja yang dilakukan bekas Presiden Irak itu sejak ia mendekam di penjara? Bagaimana ia menghabiskan hari-harinya? Siapa saja yang pernah bertemu dengannya? Bagaimana proses pertemuan itu berlangsung?
Dari 23 orang anggota tim pengacara Saddam, otoritas Amerika menyaring ketat pengacara mana yang mereka izinkan masuk untuk menemui Saddam. Khalil ad-Dulaimi, misalnya, telah men-dapat izin tiga kali masuk. Di dalam tim itu ada para pengacara terkenal lainnya seperti Izzam Ghazzawi dan Zyad Najdawi (Yordania), Giovanni De Stefano (Italia), dan Aisyah Qadhafi (Libya). Untuk mengetahui lebih jauh kondisi terakhir Saddam, wartawan Tempo Faisal Assegaf mewawancarai Ghazzawi melalui telepon genggamnya, dalam tiga kesempatan selama beberapa kali, terakhir pada pekan lalu. Kepada Tempo, Ghazzawi membeberkan sebagian hasil kunjungan Dulaimi. Berikut ini, petikannya.
Bagaimana kondisi terakhir Saddam Hussein?
Secara fisik sehat, tidak tampak sakit atau lemah. Secara spiritual, ia kuat, bersemangat, dan tegar. Ia kelihatan gembira menikmati kehidupan di penjara.
Bagaimana penampilannya secara keseluruhan?
Seperti yang Anda lihat di rekaman video, suaranya tetap tegas meski matanya lelah. Rambut tak disisir, janggutnya kelabu dan panjang.
Kapan video itu dibuat?
Tanggal 12 Juni, ketika anggota tim pengacara kami, Khalil ad-Dulaimi, kembali menemuinya untuk ketiga kali.
Ada tanda-tanda penyiksaan?
Tidak ada sama sekali.
Bagaimana dengan makan dan minumnya?
Makanan cukup, berupa makanan Arab dan terkadang donat. Air minum selalu tersedia di kamarnya.
Apakah ia memakai seragam khusus?
Tidak. Ia bebas berpakaian. Seperti terlihat di rekaman video, Saddam memakai jas gelap dan kemeja cerah bergaris-garis tanpa dasi.
Saddam mencuci sendiri pakaiannya?
Ya, ia mencuci sendiri pakaiannya di dalam kamar. Ia mendapat sabun cuci, sabun mandi, sampo, dan pasta gigi. Ia juga diberi peci, sajadah, dan Al-Quran.
Apa saja kegiatannya selain itu?
Ia menghabiskan waktu di dalam sel, selalu melaksanakan salat lima waktu, dan sudah berkali-kali khatam (tamat membaca—Red.) Al-Quran. Ia juga membaca buku-buku dari Komite Palang Merah Internasional (ICRC) dan menulis.
Bagaimana ia salat, padahal tidak tahu waktu?
Dengan menggunakan perasaannya.
Apa saja yang ia tulis?
Saya tidak tahu. Yang saya tahu, ia menulis sebuah kalimat: if you are not the head, you will be the tail (Jika engkau bukan kepala, engkau akan jadi ekor).
Dari mana ia mendapat pulpen dan kertas?
Pimpinan penjara yang memberikannya. Ia boleh meminta kertas dan pulpen sesukanya.
Apakah Saddam boleh keluar sel?
Tidak boleh. Tapi kadang-kadang ia diizinkan keluar sebentar.
Apakah pihak penjara mengatur jad-wal Saddam?
Tidak. Ia boleh melakukan apa pun. Ia juga bebas bangun dan tidur kapan pun.
Bagaimana keadaan sel yang dihuni Saddam?
Saddam hanya sendirian di selnya. Ka-marnya berukuran 4 x 5 meter, tidak ada jendela, hanya ada satu pintu. Kamarnya terdiri dari satu tempat tidur dengan seprai, selimut, dan bantal. Satu kakus, satu kursi. Tak ada televisi, radio, telepon. Selama 20 bulan masa penahanannya, Presiden (Saddam) hanya dijenguk tiga kali (oleh anggota tim pengacara—Red.). Pertama kali Desember 2004, lalu April 2005, dan terakhir 12 Juni lalu.
Siapa yang menentukan boleh-tidaknya seorang pengacara masuk?
Otoritas Amerika. Mereka juga yang menentukan kapan kami boleh bertemu dengan Saddam.
Bagaimana proses pertemuannya?
Seperti dua pertemuan sebelumnya, tentara Amerika menelepon dan menjemput Dulaimi. Pada pertemuan 12 Juni, Dulaimi dijemput di sebuah kamp militer dekat bandara, di sebelah barat Bagdad. Ia dijemput oleh rombongan lima unit mobil. Mobil yang ditumpanginya diapit dua mobil di depan dan dua mobil di belakang. Ia hanya bertiga di dalam mobil, bersama sopir dan seorang kapten Amerika yang juga pengacara.
Berapa lama perjalanan berlangsung?
Sekitar sepuluh menit.
Apakah pertemuan itu berlangsung di penjara?
Tidak. Di tempat lain. Tidak ada seorang pun yang tahu, termasuk Presiden (Saddam—Red.) sendiri, di mana ia dipenjara. Hanya otoritas Amerika yang mengetahuinya. Yang jelas di Bagdad. Mereka bertemu di sebuah ruangan khusus yang terletak di dalam sebuah gedung.
Di mana lokasi gedung itu?
Dulaimi sama sekali tidak tahu. Mobil yang membawanya berkaca gelap sehingga ia tak bisa melihat keluar. Kursi belakang dan depan dibatasi partisi gelap pula.
Berapa lama pertemuan berlangsung?
Pada pertemuan ketiga, Dulaimi bertemu Saddam sekitar pukul sembilan pagi (pukul 13:00 WIB). Selama satu setengah jam mereka mengobrol di dalam satu ruangan khusus dan dijaga dua tentara Amerika. Pada dua pertemuan sebelumnya, hanya seorang tentara yang mengawasi. Tiga jam berikutnya, Dulaimi mengikuti sesi pemeriksaan yang berlangsung selama tiga jam dan dipimpin hakim Raid al-Juhi. Ia ditanyai seputar keterlibatannya dalam pembunuhan 50 warga Syiah di Dujail (sekitar 60 kilometer sebelah utara Bagdad) pada 1982 dan sejumlah kasus lain. Dua jam terakhir, Dulaimi kembali mendapat kesempatan berbincang dengan Saddam.
Apa saja yang dibicarakan?
Seputar masalah hukum dan kasus yang menimpanya. Saddam menolak semua tuduhan dan menolak pengadilan bentukan Amerika. Seperti dua pertemuan sebelumnya, ia juga menyampaikan salam kepada dunia Islam dan Arab. Ia juga menyerukan kepada pemerintah baru Irak (pimpinan Perdana Menteri Ibrahim al-Jafari—Red.) agar selalu mementingkan rakyat Irak. Secara khusus ia mengucapkan terima kasih kepada Mahathir Mohamad, yang ikut membentuk Komite Darurat untuk Irak (diresmikan 16 Juni 2005). Komite ini juga beranggotakan mantan Menteri Luar Negeri Prancis Roland Dumas, mantan Presiden Aljazair Ahmad Bin Billa, dan Jaksa Agung Amerika Ramsey Clark.
Ada pesan khusus untuk keluarganya?
Tidak. Namun, ia manusia biasa juga yang menunjukkan kerinduan dan kesedihan karena tak bisa berkomunikasi dengan orang-orang yang dicintainya. Ia selalu menyampaikan kepada dua putrinya bahwa keadaannya sehat dan tidak perlu dikhawatirkan.
Apakah ia menangis?
(tertawa) Ia tidak menangis. Ia seorang presiden dan orang yang tegar.
Apakah Saddam merasa tertekan?
Ia seorang presiden. Kami lebih tertekan ketimbang dia.
Apakah keluarganya, termasuk Raghad dan Rana yang tinggal di Amman, Yordania, boleh menjenguk ayahnya?
Kami sudah menyampaikan permohonan berkali-kali, tapi belum ada jawaban.
Apakah tim pengacara selalu melaporkan hasil pertemuan Dulaimi kepada Raghad dan Rana?
Tentu saja. Kami juga memberi tahu mereka jika kami mendapat jadwal bertemu dengan Saddam.
Apakah ada pesan khusus dari mereka bagi ayahnya?
Saya tidak tahu.
Kapan tim pengacara mendapat kesempatan bertemu Saddam kembali?
Kami tidak tahu. Namun, pihak Amerika telah mengizinkan tiga anggota tim pengacara, yakni saya, Khalil ad-Dulaimi, dan seorang pengacara dari Irak serta Jaksa Agung Ramsey Clark.
Berapa honor Anda sebagai pengacara Saddam?
Saya tidak dibayar, sukarela.
Bagaimana Anda bisa menjadi anggota tim pengacara Saddam?
Saya dan rekan lainnya ditunjuk oleh putrinya. Tapi tidak semua anggota pengacara ditunjuk. Ada banyak pengacara sukarela.
Bagaimana komentar Anda soal pengumuman yang disampaikan Perdana Menteri Jafari bahwa pengadilan Saddam akan dimulai dua bulan mendatang?
Itu pernyataan politik, sedangkan kami hanya menangani masalah hukum.
Bagaimana dengan 12 dakwaan yang diumumkan pemerintah Irak?
Berdasarkan hukum, daftar dakwaan seharusnya dibuat pengadilan dan tidak diumumkan ke media.
Bagaimana persiapan tim pengacara menghadapi pengadilan nanti? Apa bukti yang Anda miliki?
Mereka menolak hak dasar kami mendapatkan hasil penyelidikan yang mereka lakukan. Mereka juga menolak hak dasar kami mendapatkan akses terhadap bukti yang mereka miliki dan memberatkan klien kami. Mereka telah melanggar hukum dan konvensi internasional.
Menurut Anda, berapa lama proses pengadilan akan berlangsung?
Pertanyaan ini seharusnya diajukan kepada pihak pengadilan.
Siapa yang akan menjadi jaksa dan majelis hakim nanti?
Semua nama staf pengadilan khusus Saddam tidak diketahui. Faktanya, hanya satu nama hakim yang dikenal, yakni Raid al-Juhi.
Apakah Anda yakin proses pengadilan akan berjalan jujur?
Ya, jika pengadilan berjalan sesuai dengan prosedur.
Menurut Anda, Saddam akan mendapat hukuman berat?
Hanya suatu pengadilan yang adil, jujur, dan mengikuti prosedur yang dapat menentukan hukuman (dengan adil). Namun, para pejabat Irak telah memberikan hukuman sebelum pengadilan digelar.
Apakah Anda keberatan dengan pengadilan bentukan Amerika ini?
Berdasarkan Konvensi Jenewa dan Perjanjian Wina, Amerika tidak boleh menentukan hukum, menyiapkan pengadilan, atau menunjuk hakim (di negara lain). Hukum Irak dan konstitusi asli Irak masih tetap berlaku di negara Irak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo