Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Salman Rushdie Membaik, Ventilator Dicopot dan Bisa Bicara

Kondisi penulis Ayat-Ayat Setan, Salman Rushdie, terus membaik dengan ventilator sudah dilepas dan ia dapat bicara.

14 Agustus 2022 | 17.30 WIB

Rushdie dipilih sebagai Distinguished Writer in Residence di Arthur L. Carter Journalism Institute of New York University, tepatnya pada tahun 2015. Pria kelahiran 1947 itu juga sempat mengajar di Universitas Emory dan terpilih dalam American Academy of Arts and Letters. Pada tahun 2012, ia menerbitkan buku Joseph Anton: A Memoir, kisah hidupnya usai kontroversi buku The Satanic Verses. Carsten Bundgaard/Ritzau Scanpix/via REUTERS
Perbesar
Rushdie dipilih sebagai Distinguished Writer in Residence di Arthur L. Carter Journalism Institute of New York University, tepatnya pada tahun 2015. Pria kelahiran 1947 itu juga sempat mengajar di Universitas Emory dan terpilih dalam American Academy of Arts and Letters. Pada tahun 2012, ia menerbitkan buku Joseph Anton: A Memoir, kisah hidupnya usai kontroversi buku The Satanic Verses. Carsten Bundgaard/Ritzau Scanpix/via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Kondisi penulis Ayat-Ayat Setan, Salman Rushdie, terus membaik, setelah mendapat perawatan akibat ditusuk ketika akan memberikan kuliah umum di sebuah lembaga di New York, Jumat, 12 Agustus 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Menurut sahabatnya sesama penulis, Aatish Taseer, Rushdie sudah tidak lagi memakai ventilator. "Tidak menggunakan ventilator dan berbicara (dan bercanda)," tulis Taseer dalam akun Twitter, Sabtu malam, seperti dikutip Indianexpress.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Agen Rushdie, Andrew Wylie, membenarkan informasi itu tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Rushdie, 75 tahun, akan memberikan kuliah tentang kebebasan artistik di Chautauqua Institution di barat New York ketika Hadi Matar menyerbu panggung dan menikam penulis novel "The Satanic Verses" tahun 1988, yang dinilai menghujat Islam.

Matar, 24 tahun, yang berasal dari Fairview, New Jersey, menyatakan tidak bersalah atas tuduhan percobaan pembunuhan dan penyerangan dalam sidang pengadilan pada Sabtu.

Dilepasnya ventilator menunjukkan kondisi Rushdie terus membaik. Setelah berjam-jam operasi, ia menggunakan ventilator dan tidak dapat berbicara pada Jumat malam, menurut agennya, Andrew Wylie.

Novelis itu kemungkinan akan kehilangan matanya dan mengalami kerusakan saraf di lengannya dan luka di hatinya, kata Wylie dalam sebuah email.

Wylie tidak menanggapi pesan yang meminta pembaruan tentang kondisi Rushdie pada hari Sabtu, meskipun New York Times melaporkan bahwa Rushdie mulai berbicara, mengutip Wylie.

Penusukan itu dikecam oleh penulis dan politisi di seluruh dunia sebagai serangan terhadap kebebasan berekspresi. Dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu, Presiden Joe Biden memuji "cita-cita universal" yang diwujudkan oleh Rushdie dan karyanya.

"Kebenaran. Keberanian. Ketahanan. Kemampuan untuk berbagi ide tanpa rasa takut," kata Biden. "Ini adalah blok bangunan dari setiap masyarakat yang bebas dan terbuka."

Baik otoritas lokal maupun federal tidak memberikan rincian tambahan tentang penyelidikan pada hari Sabtu. Polisi mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka belum menetapkan motif serangan yang dilakukan Hadi Matar itu. 

Reuters | Indianexpress

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus