Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Sampah militer

Pemerintah jerman pusing. pasukan eks-soviet di jerman (timur) meninggalkan sejumlah perangkat militer. mereka terpaksa menghemat dana akibat kesulitan ekonomi.

7 Maret 1992 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PEMERINTAH Jerman puyeng. Pasukan bekas negara Uni Soviet yang dulunya ditempatkan di Jerman Timur ingin meninggalkan saja perangkat militer beratnya, yang sulit dipindahkan, ketimbang membawanya pulang. Menurut surat kabar Jerman Die Welt, usul meninggalkan "sampah militer" itu diajukan secara resmi oleh Jenderal Metlev Burlakov, komandan pasukan eks-Soviet di Jerman Timur, pekan lalu. Tiga ribu perangkat militer berat direncanakan bakal ditinggalkan. Pemerintah Bonn, walau menjawab sedang mempelajari permintaan itu, tak menyembunyikan sikap tak sukanya. Menurut Hans Schumacher, juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman, Rabu pekan lalu, kebijaksanaan pasukan eks-Soviet itu "melanggar kesepakatan yang sudah diteken, yang menjadwalkan penarikan sepenuhnya pasukan eks-Soviet dalam empat tahun, berakhir tahun 1994". Memang, kesepakatan itu diteken ketika Uni Soviet masih ada. Ketika itu belum terbayangkan angkatan bersenjata Soviet akan menghadapi krisis seperti sekarang ini (lihat Tentara-Tentara yang Mencari Tuan). Kini para komandan eks-Soviet di Jerman harus memperhitungkan dengan cermat setiap mark atau rubel yang akan mereka keluarkan. Bayangan mereka akan mengalami hidup yang sulit di negara eks-Soviet menyebabkan tentara-tentara itu bersikap lebih baik membawa pulang uang, atau yang bisa diuangkan nanti, daripada yang lain. Maka dijuallah yang bisa dijual, termasuk MiG-29. Yang tidak bisa dijual mengapa tak ditinggalkan daripada harus dibawa hingga menambah ongkos bahan bakar? Dalam waktu dua pekan sudah dua kali Bonn dipusingkan oleh sikap dan permintaan pasukan eks-Soviet yang masih tinggal. Tentang sampah militer itu, keberatan Bonn terutama karena faktor lingkungan. Selama ini Jerman sudah dibuat sibuk dengan menghancurkan perangkat militer dan amunisi dari pasukan bekas negara Jerman Timur. Sebelumnya pemerintah Jerman menolak tuntutan agar Jerman menambah dana penarikan pasukan eks-Soviet itu. Bonn menganggap jumlah yang diberikan Jerman selama ini sudah berlebihan. Sebelum penyatuan Jerman pada 1990, Uni Soviet sepakat menerima bantuan Bonn sebesar US$ 14 milyar untuk biaya menarik 380.000 tentaranya dan persenjataannya. Jerman juga kembali menegaskan agar Rusia, yang mengambil alih tanggung jawab pasukan eks-Soviet di luar Soviet, menjaga tentaranya untuk tak mencoba menyelundup jadi warga Jerman. FS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus