Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Berita Tempo Plus

Sang panglima

Pangab Panama Jenderal Manuel Antonio Noriega oleh pengadilan Miami & Tampa di Florida serta senat AS dituduh terlibat langsung dalam perdagangan obat bius : Panama-AS. Deplu panama membantahnya.

13 Februari 1988 | 00.00 WIB

Sang panglima
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
BISNIS obat bius ternyata bisa punya pengaruh langsung terhadap kekuasaan sebuah rezim. Ini terjadi di Panama, yang sejak pekan lalu pemerintahnya sibuk menyelamatkan muka pangab (panglima angkatan bersenjata)-nya, Jenderal Manuel Antonio Noriega. Pasalnya, pengadilan Miami dan Tampa di Florida serta Senat AS menemukan berbagai bukti yang menunjukkan baha Jenderal Noriega terlibat langsung dalam perdagangan obat bius Panama--AS. Departemen luar negeri Panama, yang dianggap paling bertanggung jawab terhadap serangan AS, telah mengeluarkan bantahan resmi yang menuduh bahwa pemerintah AS sedang berusaha mengucilkan Panama dari dunia internasional, dan menggoyahkan pemerintah Panama. "Pemerintah memperingatkan bahwa sangat berbahaya mengusik kesabaran, toleransi, dan kebaikan hati rakyat Panama dengan sebuah kampanye yang dapat meledakkan reaksi tak terduga," demikian petikan bantahan itu. Nah, soal mengapa pemerintah sampai demikian gencar membela Nonega itu gampang dipahami. Pangab di sana secara de facto adalah penguasa tertinggi. Dialah penentu siapa saja yang bisa duduk di kursi pemerintahan, termasuk presiden sekalipun. Selain itu, dia pula yang berhak menentukan bagaimana dan kapan pemilu berlangsung serta siapa saja yang boleh mencalonkan diri. Aib Noriega - yang konon jadi Pangab berkat dukungan CIA - mulai terkuak pada Kamis pekan lalu. Yakni ketika seorang bos bisnis gelap obat bius di AS, Steven Michael Kalish, yang tertangkap di Tampa, menycbut-nyebut namanya. Di hadapan para anggota Subkomite Permanen Penyidikan dari Senat AS, yang juga ditayangkan oleh jaringan TV, Kalish mengatakan, "Jenderal Noriega adalah anggota penuh komplotan perdagangan obat bius saya." Untuk menjaring jenderal itu, menurut Kalish, dia telah mengisi kocek pribadi Noriega jutaan dolar. Bahkan untuk bisa berkenalan saja dia menyetor US$ 300.000 kepada Noriega. Sedangkan untuk biaya pemberian fasilitas perkapalan bagi pengiriman daun ganja kering dari Panama ke AS, Noriega pasang tarif US$ 4 juta. Karena itu, ia mendapat perlindungan seperti seorang pejabat militer, dan juga perlakuan nyaman. Dan ketika Noriega berkunjung ke Washington November 1983 -- seusai pelantikannya sebagai pangab - sang jenderal naik pesawat pribadi Kalish, kata Kalish di depan Subkomite Penyidikan Senat AS. Lalu, bekas konsul jenderal Panama di New York, Jose I Blandon, yang dipecat sebulan lalu, dalam wawancara dengan koran International Herald Tribune berjanji akan membongkar keterlibatan Noriega di bidang penyelundupan obat bius, senjata, uang palsu, dan pembunuhan seorang tokoh oposisi. Maka itulah Senat AS bernafsu mengajukan Noriega ke pengadilan. Ujar Senator New York Alfonse M. D'Amato dari Partai Republik, "Dia mengorganisasikan seluruh angkatan bersenjata dan negaranya untuk sebuah perusahaan kejahatan raksasa." Prg

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus