Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Riyadh – Pengusaha ternama Yordania, Sabih al-Masri, dikabarkan telah pulang ke rumahnya di ibu kota Riyadh, Arab Saudi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, otoritas Kerajaan Arab Saudi dikabarkan menahan Al-Masri untuk dimintai keterangan soal perkara terkait tindak pidana korupsi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca: Robot Akan Gantikan Manusia dalam Dunia Kerja Arab Saudi
Al-Masri, 80 tahun, dikabarkan memiliki kewarganegaraan Yordania, Palestina dan Arab Saudi.
“(Al-Masri) diharapkan bakal bisa segera meninggalkan negara ini (Arab Saudi),” seperti dilansir media Reuters, Ahad, 17 Desember 2017.
Seperti diberitakan pengusaha Palestina, Sabih al-Masri, dikabarkan sempat ditahan di Arab Saudi saat melakukan perjalanan bisnis ke Riyadh. Al-Masri merupakan Zara Investment Holding dan juga menjabat sebagai komisaris di Arab Bank.
“Al-Masri membatalkan acara makan malam bersama teman dan rekan bisnis sekembalinya ke Yordania pada Selasa lalu,” begitu dilansir media Reuters seperti diberitakan Al Jazeera, Sabtu, 16 Desember 2017.
Reuters mendapat konfirmasi dari keluarga Al-Masri soal penahanan ini. Pengusaha senior berusia 80 tahun ini ditahan pada pekan lalu untuk dimintai keterangan terkait tindak korupsi.
Menurut media Arab, Rai al-Youm, yang juga memberitakan kasus ini pada Sabtu, 16 Desember 2017, otoritas Arab Saudi tidak mengajukan tuntutan resmi kepada al-Masri, yang juga memiliki kewarganegaraan Yordania.
Al-Masri, yang merupakan tokoh bisnis terkenal asal Yordania, masih berkerabat dengan konglomerat Palestina yaitu Munib al-Masri.
Al-Masri dikenal karena sejumlah inisiatif bisnisnya seperti mendirikan Palestine Securities Exchange, dan mengelola sejumlah perusahaan investasi dan institusi keuangan di Timur Tengah, seperti Arab Bank, dan luar kawasan itu.
Arab Bank, yang berkantor pusat di Amman, Yordania, merupakan penyalur kredit terbesar di negara itu. Bank ini juga menjadi motor penggerak ekonomi di Timur Tengah dan Afrika Utara lewat layanan kreditnya.
Kabar penahanan Al-Masri sempat menghebohkan Yordania karena bisnis yang dikelolanya menjadi tonggak perekonomian dan mempekerjakan ribuan karyawan. Pemerintah Arab Saudi diketahui sedang gencar menangkap para tersangka korupsi untuk menyelamatkan uang negara.
REUTERS | AL JAZEERA