Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Aljazair pada Minggu, 18 Juli 2021, menarik Duta Besarnya untuk Maroko. Penarikan Duta Besar ini menyoroti ketegangan antara kedua negara terhadap sengketa teritorial Sahara Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Maroko dan Aljazair adalah dua negara di Afrika Utara yang saling berbatasan. Penarikan Duta Besar Aljaziar untuk Maroko dikaitkan dengan komentar Duta Besar Maroko untuk PBB mengenai wilayah Kabylie di Aljazair. Di wilayah itu ada Sahara Barat yang diklaim kepemilikannya baik oleh Maroko dan Aljazair dan sengketa teritorial ini sudah berlangsung selama puluhan tahun.
Pasukan terdepan Polisario menggunakan truk dengan sejata anti-pesawat saat melakukan patroli di Bir Lahlou, barat Sahara, 9 September 2016. REUTERS/Zohra Bensemra
Duta Besar Maroko untuk PBB mengatakan dalam sebuah pertemuan Gerakan Non-Blok agar masyarakat yang tinggal di wilayah Kabylie menentukan nasib mereka sendiri. Masyarakat di wilayah Kabylie adalah etnis minoritas Tamazight yang berbahasa Aljazair.
Duta Besar Maroko untuk PBB mengimbau Aljazair agar jangan menyangkal dan mendukung Sahara Barat untuk menentukan nasib mereka sendiri.
Di Sahara Barat, bercokol pula kelompok Polisario Front, yang sedang memperjuangkan kemerdekaan untuk Sahara Barat. Sahara Barat dulunya bekas wilayah bekas jajahan Spanyol sampai pertengahan 1970-an.
Sahara Barat, yang terletak di perbatasan Maroko dan Aljazair, sejak awal 1990-an sudah ditutup karena terjadinya perebutan kedaulatan di sana. Pergesekan yang terjadi di Sahara Barat telah memperburuk hubungan bilateral antara Aljazair dengan Maroko
Baca juga: Maroko Menarik Duta Besarnya untuk Jerman
Sumber: Reuters