Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Baru saja mengenakan kenaikan tarif untuk produk dasar seperti baja dan aluminium, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, bakal kembali menyasar Cina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kali ini, Trump bakal menyasar produk-produk teknologi canggih asal Cina sehingga bakal meningkatkan perang dagang kedua ekonomi terbesar dunia ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca: Donald Trump: Saya Tidak Menyalahkan Cina
Para pejabat teknologi industri AS mengatakan tarif terbaru Trump ini bakal mentarget produk-produk canggih yang termasuk dalam program Made in China 2025. Ini adalah program pemerintah Cina untuk memutakhirkan berbagai teknologi industri di negara komunis itu.
“Daftar produk teknologi canggih senilai US$50—60 miliar (sekitar Rp688 -- 825 triliun) impor setiap tahunnya,” begitu dilansir Reuters, Senin, 2 April 2018.
Produk-produk canggih buatan Cina ini, sebagai gambaran, seperti teknologi informasi canggih, robot, pesawat, kapal, perlengkapan kereta api canggih, kendaraan energi listrik, perlengkapan listrik cangghi, mesin-mesin pertanian, farmasi hingga material canggih.
Hubungan kedua negara memburuk setelah Trump meminta Cina mengurangi defisit perdagangan AS dan Cina, yang mencapai sekitar US$350 miliar per tahunnya atau sekitar Rp4,8 triliun. Trump secara spesifik meminta Cina mencukur defisit ini sebanyak US$100 miliar dollar sehingga bisa impas dalam empat tahun.
Pemerntah Cina menolak permintaan ini dan mengatakan akan melindungi kepentingan nasional dan industrinya.
Pada Senin, 2 April 2018, Kementerian Perdagangan Cina membalas kenaikan tarif impor baja dan aluminium yang dibuat Trump. Media propaganda Cina, Global Times mengatakan percikan perang dagang AS dan Cina sudah dimulai. Trump mengatakan pengenaan tarif ini untuk melindungi industri domestik AS.