Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Sheikh ul-Hadith Maulana Sami ul-Haq: "Saya Punya Hubungan Khusus dengan Taliban"

"Seorang muslim otomatis akan pergi berperang melawan setiap musuh yang menjajah sesama muslim mana pun di dunia ini."

7 Oktober 2001 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berselempangkan sepucuk senapan AK-47, pria berbaju hitam itu membukakan pintu gerbang bagi beberapa tamu dari jauh. Ia menanyakan keperluan dan meminta kartu nama mereka sebelum mengantarkan tamu-tamu itu kepada tuan rumah: Sheikh ul-Hadith Maulana Sami ul-Haq, 63 tahun. Harap maklum jika pengawal dengan senapan serbu otomatis itu bersikap amat waspada. Pemilik rumah yang dijaganya dikenal sebagai guru spiritual kelompok Taliban, yang belakangan ini sibuk mempersiapkan diri dari serangan Amerika Serikat dan para sekutunya. Terletak di Akhora Khattak, Nowshera—sekitar 40 kilometer dari Peshawar, Pakistan—kompleks pendidikan agama ini dikenal se-bagai Madrasah Haqqania, yang memiliki 10 ribu santri. Dua ribu santri—1.000 di antaranya berasal dari Afganistan—belajar di lingkungan itu. Sisanya tinggal di luar kompleks. Ketenaran Sami ul-Haq memang jauh merebak melampaui gerbang-gerbang kota ke-diamannya. Populer di seantero Pakistan, ia dikenal sebagai politisi dan ulama yang mendukung Taliban. "Wajah pemimpin itu setiap hari muncul di surat kabar dan televisi," ujar Khalid, seorang pegawai hotel, kepada TEMPO. Ulama ini dikenal berseberangan dengan pemimpin Pakistan Jenderal Musharraf dalam menghadapi konflik Amerika Serikat vs Afganistan, yang pecah akibat tragedi 11 September di New York dan Wa-shington. "Kalau orang Amerika berani datang, mereka bisa jadi santapan penduduk yang lapar," ia bercanda kepada TEMPO. Tapi jangan mengajaknya bergurau dalam urusan membantu Afganistan. Direktur Relief Foundation for Refugees of Afghanistan—lembaga untuk membantu pengungsi Afganistan—ini dengan gigih mengoordinasi ribuan santri untuk berjihad melawan Amerika. Mereka mendaftar untuk membantu perang ataupun sekadar pertolongan kemanusiaan. "Jihad yang kami maksudkan adalah solidaritas (pada Afganistan) untuk mempertahankan kemerdekaan," ujarnya. Pertalian Sami ul-Haq dengan Afganistan memang bukan urusan "kemarin sore". Bahu-membahu dengan pejuang Taliban sejak invasi Soviet (1979-1989), ia ikut berperang dan mengusir pemerintahan boneka yang dibentuk pihak Soviet. "Setiap rezim asing akan kami lawan," ujarnya. Suara sang Ulama berapi-api, menghangatkan suhu udara malam yang melorot hingga 19 derajat Celsius. Nada yang sama pula yang ia perdengarkan di depan lautan manusia di Khyber Bazzar di Old City, Peshawar, dua pekan sebelumnya. Lebih dari 50 ribu massa mengelu-elukannya, meneriakkan yel-yel anti-Amerika dan menyorakkan dukungan bagi Taliban dalam sebuah demo akbar. Ulama dan bekas senator Pakistan ini banyak bepergian ke kota lain. Namun, tamu-tamu dari jauh dan dekat biasa mencarinya ke Akhora Khattak, tempat ia berdiam bersama keluarganya di kompleks pesantren tersebut. Di halaman rumah itu, ia menerima wartawan TEMPO Ahmad Taufik untuk sebuah wawancara khusus, dua pekan silam. Beberapa pohon setinggi empat meter menaungi halaman rumah. Kursi-kursi dan meja ditata di bawah pohon-pohon itu, tempat Sheikh biasa menerima tamu. Di siang hari, rumah dan berbagai tanaman tampak kelabu oleh saputan debu. Namun, malam itu, di bawah sinar bulan yang terpantul dari langit musim gugur, rumah dan halaman itu terlihat asri, tenang, dan bercahaya. Sami ul-Haq menawarkan teh, kopi, kue-kue, bahkan tempat tidur di sela-sela wawancara. Ia sendiri minum bercangkir-cangkir teh dan menyantap sejenis kue bolu. Tubuhnya berbalut baju putih panjang, dilapisi jas berwarna biru dongker. Di kepalanya melilit kain abu-abu bergaris-garis putih, mirip sorban. Dalam bahasa Pashtoon yang melodius, ia menjawab setiap pertanyaan TEMPO melalui seorang pengalih bahasa. Berikut ini petikannya.
Tampaknya masyarakat Pakistan akan terpecah oleh upaya mendukung Amerika Serikat melawan Afganistan? Agama dan bangsa bukan merupakan poin yang bertentangan dalam Islam. Seorang muslim otomatis akan pergi berperang me-lawan setiap musuh yang menjajah sesama muslim mana pun di dunia ini. Ini kewajiban seorang muslim terhadap setiap muslim sebagai saudara—tidak hanya untuk Afganistan. Jika prinsip itu yang menjadi patokan, apakah pemerintah Jenderal Musharraf akan menghadapi konflik serius bila harus memilih antara mendukung Amerika dan persaudaraan Islam? Musharraf percaya, AS akan membantunya menjaga kestabilan ekonomi Pakistan terus-menerus lewat Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia. Sesungguhnya, itu cuma ilusi. Jenderal Musharraf salah membaca kebijakan AS terhadap Islam. Ekonomi dan politik Pakistan telah dirusak oleh Amerika. Sekarang mereka ingin menggunakan tanah Pakistan untuk memerangi Afganistan. Itu berarti mereka ingin merusak Afganistan sekaligus Pakistan. Sebagai pemimpin jemaah Haqqania, apa yang akan Anda lakukan jika AS sampai menyerang Afganistan? Secara tradisional, Amerika mempunyai "kebijakan" mencari untung dari konflik antara dua saudara. Umpamanya dalam kasus Korea Utara dan Korea Selatan, atau Cina dan Taiwan. Ini serupa dengan apa yang direncanakan AS sekarang: membuat konflik antara saudara-saudara muslim di Pakistan dan Afganistan. Namun, setiap anggota masyarakat wajib menunjukkan solidaritas untuk mempertahankan kemerdekaan. Itulah yang kami sebut jihad. Apakah konflik antara para pendukung dan penentang bantuan untuk Afganistan ini bisa menjurus pada perpecahan Pakistan? Itu hanyalah impian dan pendapat konspirasi Amerika. Anda akan melihat rakyat Pakistan tetap bersatu mendukung Afganistan jika AS menyerang. Militer Pakistan juga bersama-sama akan mendukung rakyat Pakistan dalam momen ini. Anda adalah pendukung Taliban yang populer. Seberapa khusus hubungan Anda dengan kelompok tersebut, yang kini menjadi penguasa Afganistan? Saya punya hubungan khusus dengan Taliban dan dengan semua partai di Afganistan sejak pendudukan Rusia. Saya bekerja sama dengan mereka melawan invasi Rusia untuk membebaskan Afganistan. Jadi, saya tidak hanya punya hubungan khusus dengan Taliban, tapi juga dengan semua saudara muslim. Apa komentar Anda tentang upaya AS mendukung suatu pemerintahan baru di Afganistan—melalui Aliansi Utara Anti-Taliban dan mantan Raja Afganistan Zahir Shah? Apa bedanya (pemerintah baru yang ingin diciptakan AS itu) dengan rezim Najibullah—pemerintahan boneka Afganistan selama pendudukan Rusia? Kenapa kami berperang melawan rezim Najibullah dan Rusia padahal perang tersebut begitu banyak memakan korban? Jawabannya: karena kami akan melawan setiap rezim pemerintahan wayang yang diciptakan pihak asing. Kami akan melawan pemerintahan wayang jika itu diciptakan AS—sama seperti kami dulu melawan invasi Rusia. Menurut Anda, sebetulnya apa pokok persoalan yang dihadapi Afganistan sekarang dan apa saja alternatif penyelesaiannya? (Penyelesaiannya) mudah, amat mudah, jika mereka (AS) tidak jalan terus dengan kemauannya. Afganistan bisa menyelesaikan semua itu. Hanya, beri mereka kesempatan. Setiap kekuatan asing harus berhenti mencampuri dan mempengaruhi Afganistan. Faktanya, Taliban menguasai 95 persen wilayah Afganistan. Kenapa AS ingin menggunakan kelompok Aliansi Utara, yang hanya menguasai 5 persen wilayah, kalau alasannya bukan untuk keuntungan Amerika? Anda percaya Usamah bin Ladin adalah otak teror 11 September di New York dan Washington? Amerika berkesimpulan Usamah berada di belakang penyerangan itu—hanya 30 menit setelah peristiwa itu terjadi—sebelum ada investigasi dan tanpa bukti. Karena itu, saya tidak pernah setuju mengirimkan Usamah bin Ladin ke AS. Apakah Anda punya perkiraan sendiri siapa dalang peristiwa teror tersebut? Sejauh ini, banyak tudingan mengarah pada kelompok-kelompok Islam ekstremis. Masyarakat muslim tidak punya cukup kemampuan dan teknologi tinggi untuk me-lakukan peristiwa yang menakjubkan seperti itu. Saya percaya kekuatan Yahudi di dalam negeri AS yang melakukan itu. Banyak kalangan menyebut Anda sebagai fundamentalis Islam yang ekstrem. Anda setuju? Tidak. Tapi jika fundamentalis yang Anda maksudkan adalah pengorbanan untuk negara dan rakyatnya, ya, saya setuju. Tolong, gambarkan perspektif Anda tentang Amerika dengan singkat. Amerika Serikat adalah sebuah negara yang ingin menguasai seluruh dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus