Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Satu tim sekolah sepak bola di Thailand dan seorang pelatih mereka yang hilang di dalam gua Tham Luang Nang Non di Provinsi Chiang Rai ditemukan dalam keadaan selamat pada Senin, 2 Juli 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam sebuah rekaman video yang direkam oleh salah seorang tim penyelamat sebagaimana dilansir kantor berita Reuters memperlihatkan anak-anak itu mengenakan celana pendek sedang duduk atau berdiri di atas tanah yang dikelilingi hamparan air.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Petugas penyelamat memasuki lubang yang merupakan jalur alternatif masuk ke dalam gua saat pencarian 12 siswa sekolah sepak bola di Mae Sai, Chiang Rai, Thailand, 27 Juni 2018. Tim militer dari Amerika Serikat dan tim ahli selam dari Inggris ikut turun tangan dalam upaya penyelamatan 12 anak pemain sepak bola dan seorang pelatihnya. (Thailand Department of National Parks and Wildlife via AP)
Dari video itu terlihat air masih membanjiri bagian dalam gua. "Ada berapa jumlah kalian, 13? Bagus," ujar salah satu tim penyelamat itu dalam bahasa Inggris. "Kalian sudah bertahan selama 10 hari. Kalian sangat kuat." "Terima kasih banyak," ujar salah seorang anak.
Mereka terdiri dari 12 orang anak berusia 11 sampai 16 tahun hilang bersama pelatihnya berusia 25 tahun.
Menurut laporan Reuters, peristiwa itu bermula setelah latihan sepak bola pada 23 Juni 2018 lalu. Mereka menjelajahi kompleks gua Tham Luang di taman hutan dekat perbatasan Myanmar. Namun dalam kegiatan penjelajahan tersebut mereka terjebak di dalam gua itu disusul hujan lebat dan banjir.
Sejak itu, pemerintah Thailand menggelar upaya penyelamatan besar-besaran termasuk melibatkan tim keselamatan dari berbagai negara.
Gubernur Provinsi Chiang Rai, Narongsak Osatanakorn, dalam keterangannya kepada media mengatakan tiga belas korban hilang itu masih dalam proses penyelamatan, tetapi tidak dalam bahaya.Petugas penyelamat berada di depan pintu masuk gua saat operasi pencarian 12 siswa sepak bola dan pelatihnya di sebuah gua di Mae Sai, Thailand, 27 Juni 2018. AP
"Kami menemukan mereka selamat, tetapi operasi (penyelamatan) belum berakhir," ujarnya di jaringan televisi Thailand, sebagaimana dikutip dari Associated Press.
Keluarga korban hilang tampak saling berpelukan dan bersorak ketika mendengar kabar itu. Sebelumnya, mereka berkumpul di samping gua dan tetap bertahan sambil memanjatkan doa, menaruh buah-buahan, cemilan, dan minuman manis di sekitar gua yang dipercaya dapat melindungi gua dan hutan.
Aisha Wiboonrungrueng, ibu dari Chanin Wiboonrungureng, 11 tahun, tersenyum dan memeluk keluarganya ketika mendengar kabar selamat anaknya. Dikutip dari Associated Press, dia berjanji akan memasak omelete, makanan favorit anaknya, ketika dia tiba di rumah.
Reuters menambahkan, masih belum jelas apakah ada kelompok yang cedera atau membutuhkan perawatan medis, tetapi mereka telah diberi gel energi untuk membuat mereka bertahan sementara, sambil membuat rencana untuk membawa mereka ke tempat yang aman.
Sementara itu, Narongsak mengatakan tim medis telah dikirim ke dalam gua dan akan memakan waktu sekitar empat jam untuk menilai kesehatan kelompok dan seberapa cocoknya mereka sebelum membuat strategi untuk mengeluarkan mereka.
Tim penyelamat menyiapkan beberapa rencana untuk menyelamatkan mereka, salah satunya menunggu sampai air cukup surut untuk mengeluarkan 13 orang yang terjebak di gua atau pilihan lain mengajari mereka untuk menggunakan peralatan selam untuk keluar dari gua yang banjir itu.
Ammir Mirza, pemimpin tim penyelamat dari Amerika Serikat, mengatakan masih banyak tantangan bagi para penyelamat untuk mengevakuasi tim sekolah sepak bola di Thailand itu. Dia mengatakan keputusan utama harus diambil antara mengevakuasi anak-anak dan pelatihnya atau memberikan bantuan logistik pada mereka terlebih dulu di tempat itu.
AP | REUTERS | ERVIRDI RAHMAT