Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Senat Filipina Luncurkan Penyelidikan Penangkapan Duterte oleh ICC

Senat Filipina pada Senin 17 Maret melakukan penyelidikan resmi atas penangkapan mantan presiden Rodrigo Duterte dan penyerahannya ke ICC

17 Maret 2025 | 21.00 WIB

Imee Marcos di Manila, Filipina, November 2016. Reuters/Ezra Acayan
Perbesar
Imee Marcos di Manila, Filipina, November 2016. Reuters/Ezra Acayan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Senat Filipina pada Senin 17 Maret melakukan penyelidikan resmi atas penangkapan mantan presiden Rodrigo Duterte dan penyerahan cepat pekan lalu ke Mahkamah Pidana Internasional (ICC). Mahkamah internasional itu akan mengadili Duterte atas dugaan kejahatan terhadap kemanusiaan dalam operasi anti-narkobanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pria berusia 79 tahun itu, mantan kepala negara Asia pertama yang didakwa oleh ICC, dituduh melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan karena pembunuhan selama kampanye bertahun-tahun melawan pengguna dan pengedar narkoba. Menurut kelompok hak asasi manusia, operasi itu menewaskan ribuan orang di luar aturan hukum.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Penyelidikan itu diprakarsai oleh Senator Imee Marcos, saudara perempuan Presiden Ferdinand Marcos tetapi teman dekat putri sulung Duterte, Wakil Presiden Sara Duterte.

Kedua keluarga telah mengalami perselisihan spektakuler sejak Marcos bekerja sama dengan Duterte untuk memenangkan pemilihan telak pada 2022. Yang terakhir sejak Sara Duterte dimakzulkan atas tuduhan yang mencakup dugaan rencana pembunuhan terhadap presiden.

"Sebagai ketua Komite Senat untuk Hubungan Luar Negeri, saya menyerukan penyelidikan mendesak atas penangkapan mantan Presiden Rodrigo Roa Duterte, sebuah masalah yang telah sangat memecah belah bangsa," kata Imee Marcos dalam sebuah pernyataan Senin seperti dilansir Channel NewsAsia.

"Sangat penting untuk menetapkan apakah proses hukum diikuti dan untuk memastikan bahwa hak-hak hukumnya tidak hanya ditegakkan tetapi juga dilindungi," katanya. "Kedaulatan dan proses hukum kita harus tetap terpenting."

Duterte ditangkap di bandara Manila pada 11 Maret setelah perjalanan singkat dari Hong Kong dan diterbangkan ke Belanda hanya beberapa jam kemudian, di mana dia diserahkan ke ICC.

Senat Filipina telah menetapkan dengar pendapat publik pada Kamis 19 Maret 2025 dan mengundang pejabat kepolisian serta pejabat pemerintah lainnya untuk memberikan bukti.

Imee Marcos dinilai independen dari saudaranya yang menjqbat sebagai presiden dalam banyak isu. Ia mencalonkan diri untuk pemilihan kembali untuk pemilihan paruh waktu 12 Mei.

Beberapa jam setelah penangkapan itu, Imee Marcos menantang kebijaksanaan penangkapan "presiden Duterte yang malang", memperingatkan pada konferensi pers: "Ini hanya bisa menyebabkan masalah". Pada Jumat, dia menyatakan: "Saya tidak bisa menerima apa yang mereka lakukan pada (Duterte)."

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus