PENDUDUK London pada suatu pagi dikejutkan oleh sesosok mayat
yang tergantung di Jembatan Blackfriars, di atas Sungai Thames.
Setelah diselidiki ternyata itu mayat Roberto Calvi, Presiden
Banco Ambrosiano, bank nomor sebelas terbesar di Italia yang
berpusat di Milan.
Yang menggegerkan perbankan Italia bukan hal dia bunuh diri atau
dibunuh. Calvi diketahui merupakan anggota satu kelompok bawah
tanah "P2 Lodge", yang melawan pemerintah sah Italia. Dan
kematiannya mengguncangkan Vatikan.
Ternyata 1,6% saham Bank Ambrosiano dimiliki Vatikan. Seorang
anggota direksi cabangnya di Nassau adalah Paul C. Marcinkus,
Uskup Agung yang warga negara Amerika. Hubungannya paling dekat
dengan Paus Yohanes Paulus II.
Setelah mayat Roberto Calvi dijumpai, Juni lalu, Uskup Agung
Marcinkus meletakkan jabatan sebagai anggota direksi Bank
Ambrosiano cabang Nassau. Sebelumnya suatu audit khusus terhadap
bank itu mengungkapkan adanya pinjaman US$ 1,4 milyar, yang
tidak jelas siapa penerimanya. Juga ditemukan beberapa dokumen
yang ditandatangani oleh Marcinkus yang merupakan "kattabelece"
yang memberi jaminan untuk selusin perusahaan misterius di
Panama -- semuanya menerima pinjaman dari Ambrosiano.
Surat-surat itu selalu menyebutkan bahwa semua perusahaan tadi
dikendalikan oleh Bank Vatikan. Tidak jelas untuk apa kredit US$
1,4 milyar itu digunakan, tapi diperkirakan bahwa sekitar 10%
digunakan untuk membeli saham Bank Ambrosiano.
Calvi sendiri, di kalangan bankir di Roma dikenal sebagai
"bankir Tuhan' karena hubungannya yang dekat dengan Vatikan,
sekalipun dia bukan orang yang suci. Tahun lalu dia dijatuhi
hukuman 4 tahun penjara dan didenda US$ 11,7 juta untuk ekspor
yang tidak sah ke Swiss. Sebelum menemui ajalnya, diduga karena
bunuh diri, dia minggat ke Inggris, sesudah pinjaman US$ 1,4
milyar itu terungkap.
Bagi Paus Yohanes Paulus II, keterlibatan Marcinkus dalam
skandal Calvi memalukan, sekalipun belum tentu Paus akan
menyingkirkan salah satu orang yang paling dipercayainya itu.
Tubuhnya yang tinggi besar, cukup menarik Paus Paulus VI yang
mengangkatnya juga sebagai pengawal pribadinya. Adalah Marcinkus
yang dulu menyelamatkan Paus Paulus VI dari percobaan pembunuhan
dengan pisau di Manila.
Dia sejak sepuluh tahun lalu memimpin Bank Vatikan yang nama
resminya adalah Instituto per le Opere di Religione (Lembaga
untuk Karya Keagamaan). Disingkat IOR, bank ini operasinya super
rahasia. Hanya Paus sendiri dan dua orang top di bank lainnya
yang tahu secara detil apa yang dikerjakan bank tersebut. Bahkan
15 Kardinal yang baru saja diangkat sebagai komisi untuk
menanggulangi defisit Vatikan hanya diberitahu sedikit saja
tentang IOR itu.
Bank Vatikan sebenarnya jadi pendatang baru dalam suatu gereja
yang berusia hampir 2000 tahun. Modalnya berasal dari kompensasi
(US$ 83 juta) yang dibayar Mussolini (1929) atas tanah Vatikan
yang diambil alih oleh Republik Italia pada 1870.
Uskup Agung Marcinkus, 60 tahun, konon tak khawatir akan
disingkirkan dari birokrasi Vatikan. Malah dia akan dipromosikan
oleh Paus menjadi Kardinal. Tapi koneksi Vatikan dengan
Ambrosiano dan skandal keuangannya kini masih diselidiki
pemerintah Italia. Gelombang kejutannya masih melanda ke
mana-mana, di dunia perbankan internasional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini