Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - SkyUp Airlines, maskapai swasta asal Ukraina, memutuskan untuk mengakhiri kewajiban menggunakan sepatu hak tinggi dan rok model pensil pada pramugarinya. Keputusan itu diambil setelah meminta feedback dari para pramugari soal seragam mereka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Alexandrina Denysenko, pramugari senior dengan pengalaman 7 tahun, mengatakan dia kadang tak punya waktu istirahat untuk duduk selama penerbangan dan mengistirahatkan kaki-kakinya setelah berjam-jam menggunakan sepatu hak tinggi.
Setelah membaca berbagai tanggapan dari para pramugari, SkyUp Airlines sekarang mengganti seragam dengan celana panjang longgar warga orange, yang dihiasi dengan sebuah scarf sutra. Mereka juga mengganti sepatu berhak tinggi dengan sepatu sneakers merek Nike.
Aturan baru soal seragan ini berlaku mulai 22 Oktober 2021.
“Sepatunya dengan hak tinggi terlihat bagus, saya tidak meragukan itu. Namun kaki terasa lebih sakit dan bengkak-bengkak pada akhir penerbangan. Sepatu sneakers jelas benar-benar keren,” kata Denysenko.
Pramugari SkyUp Airlines dari Ukraina dengan seragam baru. Sumber: Reuters
Menurut Denysenko, sepatu hak tinggi atau heels bisa membuat tumit cedera saat pesawat melakukan pendaratan darurat di air atau melakukan sebuah evakuasi saat menuruni tangga pesawat. Rok yang harus dikenakan pramugari, juga tidak nyaman untuk berenang (jika terjadi keadaan darurat).
SkyUp Airlines menjelaskan, mereka melakukan penelitian soal sejarah seragam awak kabin dan memutuskan untuk membuat elemen yang mereka sebut konservatif dari penampilan pramugari. Pramugari pun boleh mengepang rambut atau mengikat ala ekor kuda rambut mereka untuk menggantikan rambut yang disanggul.
Sumber: Reuters