Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Suzuki, korban defisit

Zenko suzuki meletakkan jabatannya sebagai pm. jepang, a.l disebabkan oleh ketidakmampuannya mencegah defisit yang terus membengkak, yasuhiro nakasone calon kuat penggantinya.(ln)

23 Oktober 1982 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KEPUTUSAN Suzuki yang disiarkan Selasa petang itu sungguh tidak terduga. PM yang ke-70 itu tiba-tiba saja menarik diri dari pemilihan ketua Partai Demokrat Liberal (LDP). Ini berarti Zenko Suzuki menutup peluang untuk jabatan PM sesudah 24 bulan berkuasa. Ada beberapa alasan dikemukakan olehnya, antara lain demi penyelesaian beberapa masalah serius, demi keutuhan partai dan demi sebuah persiapan yang matang untuk memperoleh penggantinya ang tepat. Meski agak berkabut, keterangan Suzuki itu masih bisa ditebak. Masalah serius yang dimaksudkanny,a sangat boleh jadi ketidakmampuannya mencegah defisit yan terus membengkak. Selama tahunan anggaran 1981/1982, Jepang menderita defisit US$ 9,5 milyar. Tahun anggaran sekarang defisit itu diperkirakan akan dua kali lipat, paling tidak. Hal ini sejajar dengan kegagalannya memacu gerak ekonomi yang cuma beringsut-ingsut belakangan ini. Di bidang moneter pun kebijaksanaannya tersendat-sendat. Suzuki sampai terpaksa memaklumkan keadaan "darurat fiskal" sekedar untuk lebih menekankan adanya kerawanan defisit itu. Jumat pekan silam, pemerintahnya memaklumkan seperangkat tindakan untuk menyangga ekonomi tapi akibatnya nilai yen justru jadi lebih merosot terhadap dollar AS. Di samping itu rekonstruksi adminis trasi yang baru separuh jalan serta perubahan teks buku sejarah Jepang ikut membuat Suzuki semakin tidak populer. Dari dalam tubuh LDP sendiri, Suzuki banyak diserang karena kepemimpinannya yang dianggap tidak becus. Dia pun tidak memperoleh dukungan kuat di masyarakat. Sebuah poll baru-baru ini mencatat, dukungan untuk Suzuki merosot sampai hanya 16%. PM vang berusia 71 tahun itu memang tidak merahasiakan bahwa ia menyingkir "Untuk para pemimpin muda yang bersih terutama agar LDP selamat dari perpecahan." Para pengamat sebaliknya meramalkan cepat atau lambat konflik itu akan terjadi juga. Mengapa? Seperti diketahui LDP terbagi dalam dua kelompok besar: Kelompok Kakuei Tanaka, bekas PM yang terpaksa mundur karena terlibat skandal Lockheed dan kelompok Takeo Fukuda, bekas PM juga yang dalam usia 77 tahun bisa comeback. Adapun Tanaka yang masih kuat pengaruhnya itu, dulu menjagokan Yasuhiro Nakasone, 64 tahun, sekarang Menteri Negara Urusan Administrasi. Tokoh yang pendapatnya konon mudah berubah-ubah itu disinyalir punya peluang besar dan condong mementingkan Asia. Sementara itu kelompok Fukuda menampilkan Shintaro Abe, 58 tahun yang sejak lama dipandang sebagai salah satu calon kuat Ketua LDP. Hingga Sabtu pagi yang lalu Nakasone dan Abe sudah mengajukan pencalonan diri untuk pemilihan Ketua LDP. Media massa dan pendapat umum cenderung meramalkan Nakasone akan menang. Sementara itu para pengamat di Tokyo yakin siapa pun yang akan jadi PM, kebijaksanaan diplomasi, pertahanan dan perdagangan Jepang tidak akan berubah. Sementara itu Suzuki menyatakan ia akan tetap berfungsi sebagai PM sampai terpilihnya ketua LDP yang baru awal November yang akan datang. Dengan keterangan ini terbantah ekaligus kekhawatiran yang menyangkut kunjungan Presiden Soeharto ke Jepang 19-22 Oktober ini. Dikabarkan perundingan antara kedua pemimpin itu antara lain akan membahas beberapa hambatan perdagangan yang belakangan ini timbul antara kedua negara, seperti ekspor yang dikaitkan (counter purchas), dan peraturan pelayaran Keppres 18, yang mengharuskan impor barang-barang dari luar negeri, termasuk paket berasal dari bantuan asing, diangkut oleh kapal-kapal berbendera Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus