Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Tanggapan Hamas terhadap Rencana Pemindahan Paksa Warga Palestina: 'Hanya ke al-Quds'

Hamas telah mengeluarkan pernyataan dan pidato yang menekankan bahwa pemindahan paksa warga Palestina tidak akan tercapai.

16 Februari 2025 | 04.00 WIB

Antrean kendaraan warga Palestina saat menunggu untuk melewati pos pemeriksaan oleh keamanan AS dan Mesir setelah pasukan Israel menarik diri dari Koridor Netzarim di tengah gencatan senjata antara Israel dan Hamas, dekat Kota Gaza, 9 Februari 2025. REUTERS/Dawoud Abu Alkas
Perbesar
Antrean kendaraan warga Palestina saat menunggu untuk melewati pos pemeriksaan oleh keamanan AS dan Mesir setelah pasukan Israel menarik diri dari Koridor Netzarim di tengah gencatan senjata antara Israel dan Hamas, dekat Kota Gaza, 9 Februari 2025. REUTERS/Dawoud Abu Alkas

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - "Kehadiran gambar al Quds, Masjid Al Aqsa, dan kerumunan orang banyak selama proses serah terima sandera Israel mengirimkan pesan kepada musuh, bahwa itu adalah garis merah," kata gerakan Perlawanan Hamas pada Sabtu, 15 Februari 2025, seperti dilaporkan Al Mayadeen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Al Quds adalah sebutan warga Palestina untuk Jerusalem.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Sabtu, Hamas mengatakan pembebasan tawanan Israel yang keenam ini berfungsi sebagai konfirmasi bahwa penyerahan mereka hanya dapat dicapai melalui negosiasi dan komitmen terhadap hak-hak gencatan senjata.

"Rakyat kami, umat Islam, dan seluruh dunia terus menyaksikan pemandangan kekuatan, kebanggaan, dan martabat, ketika Perlawanan mencapai kesepakatan pertukaran yang terhormat, yang mewujudkan penggabungan rakyat dan Perlawanan kami," kata pernyataan tersebut.

Hamas berbicara kepada masyarakat umum dan menanggapi semua skema yang bertujuan untuk menggusur warga Palestina secara paksa, yang diusulkan oleh Presiden AS Donald Trump dan negara-negara penjajah yang mendukungnya, dengan menegaskan bahwa warga Palestina hanya akan pindah ke Al Quds.

Hamas menyerahkan 3 sandera Israel

Perlawanan Palestina membebaskan tiga tawanan Israel-Alexander Tropanov, Sagi Dekel Chen, dan Yair Horn-di Khan Younis pada Sabtu, yang terletak di Jalur Gaza bagian selatan. Pembebasan ini merupakan bagian dari gelombang keenam dalam proses pertukaran tawanan yang digariskan dalam kesepakatan gencatan senjata.

Dalam acara tersebut, ratusan pejuang dari Brigade al Qassam, sayap militer Hamas, dan Brigade al Quds, sayap militer Jihad Islam, ditempatkan di alun-alun tempat para tawanan dibebaskan.

Di tempat penyerahan tawanan, pihak Perlawanan memamerkan sekitar sepuluh senjata yang berbeda yang direbut dari pendudukan Israel selama pertempuran, seperti yang dilaporkan oleh koresponden Al Mayadeen di Khan Younis.

Brigade al Qassam juga memajang gambar beberapa pemimpin mereka yang syahid di atas panggung serah terima tawanan, termasuk Mohammad al-Deif, Kepala Staf; Rafeh Salama, Komandan Brigade Khan Younis; Shadi Baroud, Wakil Komandan Intelijen; dan Tayseer al-Mubasher, Komandan Batalyon Barat Brigade Khan Younis.

Sebelum serah terima dimulai, Brigade al Quds merilis rekaman yang menunjukkan tawanan Alexander Turbanov pada saat dia diberitahu tentang pembebasannya yang akan datang.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus