Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Buffer zone di sisi Suriah di Gunung Hermon akan tetap diduduki oleh tentara Israel selama bulan-bulan musim dingin, sesuai perintah Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, pada Jumat, 13 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Instruksi ini dikeluarkan setelah wilayah tersebut diduduki pada 8 Desember, hari ketika pasukan anti-rezim memasuki Damaskus, memaksa Bashar al-Assad melarikan diri ke Rusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Dengan situasi yang berkembang di Suriah, kehadiran kami di puncak Hermon sangat penting untuk keamanan,” kata Katz dalam pernyataannya.
Katz juga menegaskan bahwa segala upaya harus dilakukan untuk memastikan kesiapan militer Israel di area tersebut, termasuk memberikan dukungan yang memadai bagi pasukan agar mampu menghadapi kondisi cuaca ekstrem.
Keputusan untuk memperpanjang keberadaan militer Israel di buffer zone itu diambil setelah pertemuan pada Kamis, 12 Desember 2024 malam antara Katz, Kepala Staf Herzi Halevi, dan pejabat militer lainnya untuk mengevaluasi perkembangan situasi di Suriah.
Menurut sumber Israel yang tidak ingin disebutkan namanya kepada Anadolu, pasukan Israel telah masuk sejauh 2-10 kilometer ke dalam buffer zone di sepanjang perbatasan dengan Suriah. Namun, ia menolak memberikan rincian tentang desa-desa Suriah yang menjadi tempat penempatan pasukan Israel dengan alasan “keamanan.”
Israel merebut buffer zone tersebut setelah pasukan anti-rezim menguasai Damaskus pada 8 Desember, yang memaksa Bashar al-Assad, pemimpin Suriah selama hampir 25 tahun, melarikan diri ke Rusia setelah perang saudara selama 13 tahun dan berakhirnya 53 tahun kekuasaan keluarganya.
Menurut Pasukan Pengamat Pelepasan PBB (UNDOF), buffer zone ini memiliki panjang lebih dari 75 kilometer dengan lebar bervariasi, mulai dari sekitar 10 kilometer di bagian tengah hingga 200 meter di bagian selatan.
AA
Pilihan editor: