SEKRETARIS Jenderal PBB Boutros Boutros Ghali tetap mempertahankan peran asli UNTAC, pemerintah peralihan PBB di Kamboja. Itulah jawaban Boutros Ghali, yang pekan lalu berada di Phnom Penh, kepada beberapa pihak yang mendesak agar tugas UNTAC diubah dari ''pembawa damai'' menjadi ''penegak perdamaian''. Atau dari sikap pasif menjaga perdamaian menjadi aktif. Yakni, boleh menyerang bila diperlukan. Berikut hasil wawancara wartawan TEMPO Yuli Ismartono, yang sempat bertemu dengan Boutros Ghali sendiri, digabungkan dengan hasil wawancara bersama beberapa wartawan pers Barat. Pagi tadi dipulangkan jenazah tiga orang pasukan Bulgaria yang tewas akibat serangan yang dilakukan, menurut dugaan, oleh Khmer Merah. Apakah dalam pertemuan Anda dengan para pemimpin partai di Kamboja hal ini dibicarakan? Saya sangat menyesali pembunuhan itu. Pasukan PBB berada di sini untuk menjamin damai, mereka menjalankan suatu misi yang sifatnya sementara. Mereka akan meninggalkan negara ini setelah 22 Agustus 1993, dan rakyat Kamboja sendirilah yang akan bertanggung jawab atas masalah-masalah selanjutnya. Saya yakin, di bawah pimpinan Sihanouk kerusuhan akan diatasi dan rakyat akan rujuk kembali. Saya yakin pula bahwa pemilu akan berlangsung, dan hasilnya akan melahirkan suatu dewan rakyat yang akan membentuk pemerintahan dan membangun kembali negara ini. Menurut Anda, haruskah pemerintah baru Kamboja nanti beranggotakan juga unsur Khmer Merah? Ini harus diputuskan oleh pemerintah baru yang akan dibentuk setelah pemilu. Misi kami pada waktu itu sudah berakhir. Apakah Khmer Merah akan dihukum, atau PBB akan mendiamkannya saja? Misi PBB adalah membawa damai, bukan memaksa damai. Maka penyelesaian masalah harus dilakukan lewat dialog, lewat bujukan, perundingan, dan diplomasi. Menurut Anda, adakah keberhasilan UNTAC, dan kalau ada apa itu? Keberhasilan pertama adalah diterimanya kepemimpinan Sihanouk oleh semua faksi, dan dukungan faksi-faksi terhadap misi PBB. Adalah termasuk keberhasilan pula bahwa pemilu akan berlangsung. Kami juga berhasil memulangkan 300.000 pengungsi Kamboja ke kampung mereka masing-masing, dan kami dapat mempertahankan stabilitas, kendati ada beberapa gangguan. Dan kegagalannya? Saya kira kekecewaan dan frustrasi bisa ditemukan dalam operasi mana pun. Yang penting itu bisa diatasi dan operasi bisa berlanjut sampai misi kami berhasil. Mengapa Khmer Merah dibolehkan tetap di Dewan Nasional Tertinggi? Dalam situasi ketika kelompok-kelompok bersaing, dialog harus tetap berjalan. Kami berusaha membentuk suatu demokrasi yang berdasarkan dialog, kendati ada pihak yang tak ikut dalam pemilu nanti. Anda seolah tak khawatir akan dampak kenyataan ini: rakyat Kamboja merasa takut dan terancam oleh kekerasan-kekerasan belakangan ini? Tidak. Jelas, rakyat Kamboja dalam waktu dekat nanti akan menyuarakan keinginan politiknya dalam pemilu. Dan hasil dari pemilu itu penting, sebab bisa menentukan siapa yang mendukung kemakmuran dan perdamaian, siapa yang masih menginginkan konfrontasi dan intimidasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini