Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan presiden kontroversial, Cristina Fernandez de Kirchner, mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden Argentina, meski terjerat kasus korupsi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kirchner dilaporkan sedang bergerilya untuk mencari dukungan koalisi dengan kandidat presiden Alberto Fernandez.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dalam 13 hari terakhir, Cristina Fernendez de Kirchner mempresentasikan memoarnya, mengumumkan pencalonannya sebagai wakil presiden, dikutip dari Buenos Aires Times, 24 Mei 2019.
Baca juga: Presiden Cantik Ini Menderita Kanker
Namun beberapa hari setelah mengumumkan bahwa ia akan mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden dalam pemilihan mendatang, Kirchner didakwa bahwa ia mengepalai asosiasi terlarang yang memberikan 51 proyek pekerjaan umum dengan harga yang tinggi kepada seorang teman dan pengusaha, Lazaro Baez, dalam dirinya provinsi asal Santa Cruz, dalam persidangan Selasa kemarin, seperti dikutip dari Al Jazeera.
Persidangan ini adalah yang pertama dari 11 kasus pengadilan terhadap Kirchner, yang mencakup tuduhan suap dan upaya menutupi skandal.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis beberapa jam sebelum persidangan, Kirchner menyebut upaya itu sebagai serangan baru yang didalangi oleh Presiden Mauricio Macri saat ini.
Pemerintah Macri menampik tuduhan Kirchner. Menteri Kehakiman Argentina, Jerman Garavano, mengatakan bahwa persidangan adalah tempat yang tepat untuk menjelaskan kepada publik mengapa seorang pengusaha menerima begitu banyak proyek pekerjaan umum bernilai jutaan dolar.
Cristina Fernandez de Kirchner di luar pengadilan Comodoro Py, Argentina, Mei 2019.[Buenos Aires Times]
Lebih dari tiga tahun setelah dua masa hukumannya berakhir, Kirchner yang saat ini duduk sebagai senator, adalah politisi paling banyak dibicarakan di Argentina. Pada akhir pekan, dia membuat kejutan dengan mengumumkan mencalonkan diri sebagai wakil presiden.
Pasangannya adalah Alberto Fernandez (tidak ada hubungan), yang menjabat sebagai kepala kabinet di pemerintahan Nestor Kirchner, mendiang suami Cristina Kirchner.
Fernandez berpisah dengan Cristina Kirchner selama masa jabatan pertamanya di tengah konflik politik dengan sektor pertanian yang kuat di negara itu.
Pelanggaran tersebut diduga telah dimulai selama masa kepresidenan Nestor Kirchner, tetapi Cristina Kirchner dituduh telah menyalahgunakan wewenang dengan melanggar kewajibannya untuk mengelola dan menjaga aset negara yang berada di bawah tanggung jawabnya.
Dia membantah telah mengambil andil apapun terkait kontrak dan semua yang terkait proyek infrastruktur jalan.
Dua belas orang lainnya yang didakwa dalam kasus ini, termasuk Baez, Julio De Vido, seorang mantan menteri , dan Jose Lopez, seorang mantan sekretaris dalam pemerintahan Cristina Fernandez de Kirchner ketika menjabat presiden Argentina.