Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Korban tewas dalam serangan bom bunuh diri di Mastung, Provinsi Balochistan, Pakistan, pada Jumat, 13 Juli 2018, terus bertambah. Pada Sabtu, 14 Juli 2018, korban tewas tercatat 133 orang dan 200 orang mengalami luka-luka. Serangan teror ini terjadi menjelang pemilu Pakistan yang akan diselenggarakan pada 25 Juli 2018 dan menjadi teror paling mematikan sepanjang 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari thewire.in pada Sabtu, 14 Juli 2018, bom bunuh diri meledak dalam sebuah iring-iringan kampanye Partai Balochistan Awami. Korban tewas berjatuhan karena bom berdaya ledak tinggi. Kepolisian Pakistan menjelaskan diantara korban tewas terdapat seorang pemimpin nasionalis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Warga membawa seorang yang terluka akibat serangan bom bunuh diri ke rumah sakit di Quetta, Pakistan, Jumat, 13 Juli 2018. Bom bunuh diri tersebut selain menewaskan 128 orang juga melukai sekitar 150 orang. (AP Photo/Arshad Butt)
Pejabat senior kepolisian Pakistan, Qaim Lashari, sebelumnya mengatakan lebih dari seribu orang datang ke kampanye Partai Balochistan Awami yang digelar di jantung kota Mastung, Pakistan. Melalui kantor berita AMAQ, kelompok ISIS mengklaim serangan teror itu, namun tidak memberikan keterangan lebih lanjut.
Kelompok-kelompok radikal yang terkait dengan al-Qaeda dan Negara Islam Irak-Suriah atau ISIS, telah bercokol di Mastung, provinsi Balochistan. Mastung adalah wilayah Pakistan yang berbagi perbatasan dengan Iran dan Afganistan.
“Ada lebih dari 200 orang mengalami luka-luka dan dirawat di sejumlah rumah sakit di kota Quetta. Beberapa dari mereka dalam kondisi kritis,” kata Menteri Dalam Negeri wilayah bagian Balochistan, Agha Umar Bangalzai.
Kepolisian Pakistan mengkonfirmasi, pelaku bom bunuh diri menggunakan sekitar 16-20 kilogram Bomb Disposal Squad atau BDS sehingga ledakannya sangat besar. ISIS terakhir kali melancarkan teror di Pakistan pada Februari 2017 dengan mengincar wilayah selatan Pakistan. Teror itu menewaskan 83 orang dan melukai lebih dari 150 orang.