Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang aktor Cina yang hilang setelah melakukan perjalanan ke Thailand dan ditemukan di dekat perbatasan Myanmar di daerah tempat jaringan penipuan online beroperasi adalah korban perdagangan manusia (TPPO), kata polisi Thailand pada Rabu seperti dilansir Channel NewsAsia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Surat kabar milik negara Cina, The Global Times melaporkan pada Senin bahwa keluarga Wang Xing meminta bantuan dari Kedutaan Besar Cina di Thailand setelah aktor tersebut hilang di perbatasan Thailand-Myanmar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pihak berwenang menemukan Wang pada Selasa di Myanmar dan membawanya ke Thailand untuk diinterogasi, kata polisi Thailand. Foto dan video menunjukkan Wang duduk bersama polisi di kota perbatasan Thailand, Mae Sot, dengan rambut dicukur hingga gundul.
Wang mengatakan kepada polisi bahwa dia terpikat oleh janji perekrutan pekerjaan oleh sebuah perusahaan hiburan besar Thailand. Namun, ia malah dibawa melintasi perbatasan ke Myanmar.
Wang Xing, 22, dilaporkan hilang di provinsi Tak di Thailand utara yang berbatasan dengan Myanmar, sebuah daerah yang terkenal dengan perusahaan kriminal berskala besar dan perdagangan manusia yang dilakukan oleh geng-geng terorganisir.
Dia diberitahu ada casting di Thailand, tapi malah dilatih untuk menipu orang Cina lainnya.
“Kami yakin dia dipekerjakan dalam operasi penipuan telepon yang menargetkan orang-orang Cina, kata Inspektur Jenderal Senior Polisi Thatchai Pitaneelaboot.
Daerah ini dikenal sebagai surga bagi sindikat kriminal yang telah memaksa ratusan ribu orang di Asia Tenggara untuk ikut serta dalam penipuan online termasuk taktik romantis palsu, tawaran investasi palsu, dan skema perjudian ilegal. Banyak korban yang terjebak dalam perbudakan virtual. Ada juga dugaan perdagangan narkoba.
Tinjauan awal terhadap log obrolan di ponsel Wang mengonfirmasi kisahnya, kata Thatchai kepada Thai PBS TV.
Dia mengatakan Wang mengatakan kepada polisi bahwa ada sekitar 50 warga Cina lainnya di lokasi yang sama. Seperti dia, semua kepala mereka dicukur, katanya kepada polisi. Dia mengatakan terlalu takut untuk melawan atau mencoba melarikan diri.
Aktivitas kriminal berkembang pesat di wilayah perbatasan Myanmar yang dikuasai militer, tempat terjadinya pertempuran antara kelompok etnis bersenjata melawan tentara selama beberapa dekade.
Pihak berwenang Cina mengatakan mereka telah menindak sindikat kriminal dalam operasi gabungan dengan negara-negara tetangga yang menyebabkan ribuan orang dipulangkan ke Cina. Namun, kampanye tersebut tidak termasuk penangkapan para pemimpin kelompok tersebut di Myanmar.
Investor Cina mengoperasikan kompleks kasino di zona pengembangan otonom bekerja sama dengan Pasukan Penjaga Perbatasan Myanmar, sebuah milisi yang berasal dari etnis minoritas Karen.
Hilangnya Wang mendapat perhatian setelah seorang pengguna internet yang mengaku sebagai pacarnya memposting hal tersebut di media sosial Cina, menurut The Global Times. Wang telah tampil dalam drama televisi Cina populer.
Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra pada Selasa mengatakan pemerintah berupaya sebaik mungkin untuk memitigasi dampak kasus ini terhadap reputasi Thailand sebagai tujuan wisata yang aman.
Pilihan Editor: Thailand Dinilai Sukses Tangani Kasus Perdagangan Manusia