Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktorat Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI mengkonfirmasi telah terjadi gempa bumi di Afghanistan pada Rabu, 22 Juni 2022 sekitar pukul 01:24. Sumber USGS, menyebut gempa bumi berkekuatan 6,1 SR, yang terasa hingga ke Ibu Kota Kabul.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam musibah ini, tidak ada WNI yang menjadi korban. Pada Agustus 2021, saat Afghanistan jatuh ke tangan kelompok radikal Taliban, jumlah WNI di negara itu tersisa tinggal orang.
“KBRI Kabul segera menghubungi simpul simpul WNI yang menetap di Afghanistan. Tidak terdapat informasi adanya korban WNI,” kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, Kamis, 23 Juni 2022.
Gedung Kementerian Luar Negeri. Dok. Kemenlu
Sebelumnya lewat Twitter, Taliban menyerukan agar dikirim bantuan setelah musibah gempa bumi mengguncang negara ini. Melalui akun Twitternya, Anas Haqqani, seorang pejabat senior Taliban mengatakan pemerintah telah bekerja sesuai kemampuan.
“Kami berharap Komunitas Internasional & lembaga bantuan juga membantu orang-orang kami dalam situasi yang mengerikan ini,” tulisnya di Twitter, Rabu, 22 Juni 2022.
Lebih dari 1 seribu orang tewas dan 1.500 terluka. Gempa bumi persisnya mengguncang wilayah tenggara Afghanistan.
Dilansir dari Al Jazeera, Rabu, 22 Juni 2022, Departemen Meteorologi Pakistan mengatakan pusat gempa berada di provinsi Paktika yang terletak sekitar 50 kilometer barat daya kota Khost. Sejumlah bangunan rusak parah. Getaran terasa hingga 375 kilometer yang menjangkau ibu kota Pakistan, Islamabad.
Setelah diguncang gempa berkekuatan 5,9 magnitudo ini, situasi di timur Afghanistan memburuk. Samantha Mort, Kepala Komunikasi, Advokasi dan Keterlibatan Masyarakat di UNICEF, mengatakan akses ke provinsi-provinsi terpencil kian rumit oleh tanah longsor karena hujan deras. Namun tim UNICEF berhasil mencapai beberapa daerah yang terkena dampak.
Perdana Menteri Afghanistan Mohammad Hassan Akhund telah mengadakan pertemuan darurat di istana presiden untuk mengoordinasikan upaya bantuan. Bilal Karimi, wakil juru bicara pemerintah Taliban, mendesak badan-badan bantuan untuk mengirim tim ke daerah itu.
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.