Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Tim Medis dari Pusat Bantuan Kemanusiaan Raja Salman Ulurkan Bantuan ke Indonesia

Tim medis dari Pusat Bantuan Kemanusiaan Raja Salman (KSRelief) di Indonesia membantu meningkatkan keterampilan dokter Indonesia

31 Januari 2025 | 18.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Tim medis dari Pusat Bantuan Kemanusiaan Raja Salman (KSRelief) saat berada di Indonesia, Kamis, 30 Januari 2025. Sumber: Antara

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tim medis dari Pusat Bantuan Kemanusiaan Raja Salman (KSRelief) kolaborasi dengan Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) dengan cara melakukan 38 operasi penyakit jantung bawaan. Tim medis KSRelief Raja Salman itu terdiri dari 28 personel seperti dokter jantung, dokter bedah jantung anak, dokter anestesi jantung, dokter intensivis jantung, perawat anestesi, perawat bedah dan perawat intensivis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain bantuan tenaga medis untuk melakukan tindakan operasi, KSRelief juga membantu penyediaan peralatan habis pakai dan obat-obatan operasi bedah penyakit jantung bawaan. Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyatakan kehadiran tim medis ini tidak hanya meningkatkan keterampilan para dokter, tetapi juga berkontribusi dalam menyelamatkan nyawa masyarakat Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Bukan hanya untuk meningkatkan keterampilan dokter kita, tetapi juga untuk menyelamatkan nyawa orang Indonesia, khususnya anak-anak penderita penyakit jantung," kata Budi saat konferensi pers di Jakarta pada Kamis, 30 Januari 2025.

Budi mengungkap ada sekitar 500 ribu kematian akibat penyakit jantung koroner secara global setiap tahunnya. Itulah sebabnya Kementerian Kesehatan gencar memperluas layanan kesehatan bedah jantung terbuka ke seluruh 34 provinsi dan 514 kota.

"Ketika saya bergabung, hanya 14 dari 34 provinsi yang dapat melakukan operasi jantung terbuka. Kini setelah 2 tahun menjalankan program ini, jumlahnya bertambah menjadi 25," katanya.

Menurut Budi, Rumah Sakit Rujukan Nasional untuk penyakit jantung, yakni Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita  juga memiliki target yakni meningkatkan kemampuan operasi jantung terbuka ke seluruh 34 provinsi, sehingga masih tersisa sembilan provinsi. Menkes menerapkan dua prosedur sebagai standar minimal dalam bedah jantung terbuka, pertama adalah penggantian atau perbaikan katup dan yang kedua adalah melakukan bypass jantung.

Sementara itu, Emad Bukhori, salah satu dokter dari KSRelief, mengaku penyambutan yang luar biasa telah mendorong timnya untuk kembali datang ke Indonesia. Dia menjelaskan para dokter dari tim medis KSRelief berasal dari berbagai rumah sakit di Arab Saudi di antaranya Rumah Sakit Spesialis Raja Faisal di Madinah, Rumah Sakit Militer dan Rumah Sakit Pangeran Sultan.

Sumber: Antara

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus