Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Menlu Sugiono Minta Penyelidikan Menyeluruh atas Kasus Penembakan WNI oleh Otoritas Malaysia

Menlu Sugiono meminta agar penyelidikan atas kasus penembakan terhadap WNI oleh otoritas Malaysia dapat dilakukan secara menyeluruh.

30 Januari 2025 | 20.37 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Luar Negeri Sugiono saat menghadiri The 3rd UAE-Indonesia Roundtable Discussion di Raffles Hotel, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Kamis, 30 Januari 2025. TEMPO/Savero Aristia Wienanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Sugiono (Menlu Sugiono) angkat bicara soal kasus penembakan terhadap lima warga negara Indonesia (WNI) oleh otoritas Malaysia. Dia menginginkan penyelidikan menyeluruh atas kasus tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saya minta untuk diselidiki secara menyeluruh," kata Sugiono saat ditemui dalam acara diskusi meja bundar bersama Uni Emirat Arab di Hotel Raffles Jakarta pada Kamis, 30 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam kesempatan terpisah, Direktur Asia Tenggara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Mirza Nurhidayat meminta Malaysia menangani kasus penembakan terhadap lima pekerja migran Indonesia secara serius. Adapun satu orang berinisial B tewas dalam aksi penembakan itu. 

"Kami meminta kesediaan pemerintah Malaysia untuk betul-betul serius menangani hal ini," ujar Mirza saat ditemui di kantor Kemlu, Jakarta Pusat, pada Kamis, 30 Januari 2025.

Mirza turut menyinggung perjanjian antara negara anggota ASEAN yang menyepakati aturan menangani warga negara yang melintas secara ilegal. Malaysia dan Indonesia pun telah menyepakati tata cara untuk menangani nelayan tradisional yang melintas di wilayah kedaulatan laut satu sama lain.

Mirza menuturkan Indonesia dan Malaysia memiliki semangat yang sama untuk menangani kasus itu dengan baik.

"Kami dengan Malaysia punya common guidelines yang mengatur penanganan para nelayan tradisional yang saling melintas, untuk tidak dilakukan, misalnya penahanan segala macam. Jadi, kita punya (kerja sama) bilateral," ucapnya. 

Sebelumnya, pada 24 Januari 2025, sekitar pukul 03.00 pagi waktu setempat, otoritas Malasyia, APMM, melakukan penembakan terhadap sebuah perahu di perairan Tanjung Rhu, Selangor saat berpatroli.

Penembakan dilakukan setelah para penumpang perahu dituduh melakukan perlawanan. Insiden ini menyebabkan satu pekerja migran Indonesia meninggal dunia dan empat lainnya mengalami luka-luka.

Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) mengecam keras kasus penembakan oleh APMM ini. Menurut Wakil Menteri P2MI Christina Aryani, APMM telah menggunakan kekuatan berlebihan dalam menangani pekerja migran Indonesia. 

Merespons penembakan WNI tersebut, KBRI Kuala Lumpur telah mengirimkan nota diplomatik kepada Kementerian Luar Negeri Malaysia pada Sabtu lalu. Nota itu berisi pengajuan akses terhadap konsuler dan permintaan agar insiden penembakan dapat diinvestigasi secara menyeluruh. 

Savero Aristia Wienanto

Savero Aristia Wienanto

Bergabung dengan Tempo sejak 2023, alumnus Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada ini menaruh minat dalam kajian hak asasi manusia, filsafat Barat, dan biologi evolusioner.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus