Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Washington - Dua tokoh pergerakan hak asasi manusia di Amerika Serikat, John Robert Lewis, 80 tahun, dan Cordy Tindell “C.T.” Vivian, 95 tahun, meninggal pada Jumat, 17 Juli 2020 seperti dilansir CNN pada Sabtu, 18 Juli 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keduanya meninggal sehari sebelum hari ulang tahun pejuang pembela Hak Asasi Manusia, Nelson Mandela, yang juga terkenal karena menolak sistem apartheid, pada Sabtu, 18 Juli 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lewis meninggal setelah sempat sakit karena kanker selama beberapa waktu. Sedangkan Tindell meninggal karena faktor usia.
“Kedua tokoh ini dikenal bekerja sama dengan Martin Luther King Jr. dalam perjuangan menegakkan keadilan rasial pada 1960,” begitu dilansir CNN.
John Lewis merupakan tidak hanya tokoh pergerakan hak sipil. Tapi dia juga dikenal sebagai anggota Kongres dari Georgia. Dia memposisikan dirinya sebagai pembela komunitas terpinggirkan di AS.
“Dunia kehilangan legenda. Gerakan hak sipil kehilangan ikon. Kota Atlanta kehilangan salah satu pemimpinnya yang pemberani. Dan Kaukus Kongres Kulit Hitam kehilangan salah satu anggotanya yang telah melayani sejak lama,” begitu pernyataan dari Kaukus Kongres Kulit Hitam. “John Lewis juga dikenal sebagai nurani dari kaukus kami.”
John Lewis telah menjadi anggota Kongres dari Georgia dan mewakili Partai Demokrat. Dia telah menjadi anggota Kongres selama lebih dari tiga dekade.
John Lewis dikenal dengan gerakan moral membela hak-hak minoritas lewat jalur non-kekerasan.
Semangatnya membela Hak Asasi Manusia dan kesetaraan hak terlihat dari aktivitasnya selama berpuluh tahun. Dia kerap menjalani penahanan saat melakukan aksi protes soal ketimpangan ras.
“Kami tiak ingin kebebasan bertahap. Kami ingin kebebasan kami sekarang,” kata John Lewis saat berpidato pada acara demonstrasi massal 1963 March di Washington bersama Martin Luther King Jr.