Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 dunia pada Rabu, 4 Desember 2024, diurutan pertama berita tentang Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol yang memutuskan memberlakukan darurat militer untuk melindungi negara dari pasukan komunis Korea Utara dan untuk melenyapkan kelompok-kelompok anti-negara. Ia mengklaim keputusan itu diambil untuk mengusir pasukan pro-Korut dari Korsel serta melindungi tatanan konstitusional liberal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Diurutan ketiga top 3 dunia, berita tentang Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump yang mengancam Hamas dengan balasan kejam, jika para sandera yang ditawan tidak dibebaskan sebelum pelantikannya, yang tinggal beberapa minggu. Trump akan dilantik sebagai Presiden AS pada 20 Januari 2025. Israel memperkirakan saat ini masih ada 101 warga Israel yang ditahan di Gaza.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut top 3 dunia selengkapnya:
1. AS Monitor Situasi Korea Selatan Pasca-Pengumuman Darurat Militer
Pemerintah Amerika Serikat yang dipimpin Presiden Joe Biden menyatakan memonitor situasi setelah Korea Selatan mengumumkan darurat militer pada Selasa.
"Pemerintah sedang berhubungan dengan pemerintah ROK dan memantau situasi dengan saksama," kata seorang juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS kepada Anadolu seperti dikutip ANTARA pada Rabu 4 Desember 2024, merujuk pada nama resmi Korea Selatan.
Presiden Korsel Yoon Suk Yeol, yang telah berjuang untuk mendorong agenda pemerintahnya melawan parlemen yang dikendalikan oposisi sejak menjabat pada 2022, mengatakan ia tidak punya pilihan selain mengumumkan darurat militer.
Baca selengkapnya di sini
2. Mengenal Darurat Militer di Korea Selatan, Pernah Beberapa Kali Diterapkan
Pengumuman Presiden Yoon Suk Yeol soal darurat militer dalam siaran langsung di televisi, mengejutkan warga Korea Selatan pada Selasa, 3 Desember 2024. Namun keputusan darurat militer itu dibatalkan hanya beberapa jam setelah diumumkan.
Selama beberapa jam diberlakukan darurat militer Korea Selatan, Yoon mengeluarkan dekrit yang melarang protes dan aktivitas parlemen dan partai politik, serta menempatkan media di bawah kendali pemerintah. Langkah tersebut ditentang oleh parlemen sehingga akhkirnya dibatalkan oleh Presiden Yoon.
Militer menunjuk Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Park An-su, seorang jenderal bintang empat, untuk memimpin komando darurat militer dan merilis dekrit tersebut yang berlaku efektif pukul 11 malam pada hari Selasa. Selain melarang kegiatan politik dan membatasi media, keputusan tersebut juga memerintahkan para dokter yang mogok untuk kembali bekerja.
Mereka yang melanggar darurat militer dapat ditangkap tanpa surat perintah.
Saat darurat militer berlaku selama beberapa jam, pasukan darurat militer bertopeng yang dilengkapi dengan senapan, pelindung tubuh, dan peralatan penglihatan malam memasuki Majelis Nasional. Militer berhadapan dengan staf yang menentang mereka dengan alat pemadam kebakaran.
Baca selengkapnya di sini
3. Trump Ancam Hamas Bebaskan Sandera Sebelum Ia Dilantik
Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump pada Senin 2 Desember 2024, mengancam Hamas agar 101 sandera segera dibebaskan sebelum pelantikannya, yang akan dilakukan pada 20 Januari 2025.
"Semua orang membicarakan para sandera yang ditawan dengan sangat kejam, tidak manusiawi, dan bertentangan dengan keinginan seluruh dunia, di Timur Tengah," kata Trump seperti dilansir Anadolu.
Perang Gaza telah menewaskan lebih dari 44 ribu orang serta melukai 105 ribu lainnya, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan membuat Jalur Gaza luluh lantak.Kalangan aktivis di Israel telah mendesak Benjamin Netanyahu untuk menyetujui kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran sandera dan tahanan, tetapi mengeluh bahwa perdana menteri Israel itu malah dengan sengaja menghalangi kemungkinan kesepakatan apa pun.
Banyak kalangan menuduh bahwa Netanyahu ingin memperpanjang perang demi kelangsungan politiknya dengan mengutamakan kepentingannya sendiri di atas kepentingan Israel. Kelompok Palestina Hamas mengatakan pada Senin bahwa 33 sandera Israel yang ditahan di Gaza telah tewas, sebagian besar akibat serangan udara Israel sejak 7 Oktober 2023.
Baca selengkapnya di sini
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini