Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 dunia kemarin dimulai dari Presiden Ukraina yang meminta warganya mengibarkan bendera. Himbauan itu menyusul adanya rencana invasi Rusia yang disebut bakal terjadi pada Rabu, 16 Februari 2022.
Berita kedua top 3 dunia adalah Amerika Serikat memasukkan Indonesia ke dalam kelompok negara yang tak layak dikunjungi karena tingginya kasus Covid-19. Berita terakhir adalah China yang tetap membuka kedutaan besarnya di Ukraina. Berikut berita selengkapnya:
1. Ada Isu Invasi Rusia Besok, Presiden Ukraina Minta Warga Kibarkan Bendera
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, meminta warganya mengibarkan bendera di rumah dan gedung mereka sambil menyanyikan lagu kebangsaan secara serempak pada Rabu besok, 16 Februari 2022, tanggal yang oleh beberapa media Barat disebut sebagai kemungkinan awal invasi Rusia.
Pejabat Ukraina menekankan bahwa Zelenskiy tidak memprediksi serangan pada tanggal tersebut, tetapi menanggapi dengan skeptis terhadap laporan media asing. Beberapa organisasi media Barat telah mengutip pejabat AS dan lainnya tentang tanggal ketika pasukan Rusia akan siap untuk menyerang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Mereka memberi tahu kami bahwa 16 Februari akan menjadi hari penyerangan. Kami akan menjadikannya hari persatuan," kata Zelenskiy dalam pidato video kepada warganya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Mereka mencoba menakut-nakuti kita dengan menyebutkan tanggal dimulainya aksi militer," kata Zelenskiy. "Pada hari itu, kita akan mengibarkan bendera nasional, mengenakan spanduk kuning dan biru, dan menunjukkan kepada seluruh dunia persatuan kita."
Mykhailo Podolyak, penasihat kepala staf Zelenskiy, mengatakan kepada Reuters bahwa presiden menanggapi sebagian "dengan ironi" laporan media tentang kemungkinan tanggal invasi.
"Sangat dapat dimengerti mengapa orang Ukraina saat ini skeptis tentang berbagai 'tanggal tertentu' dari apa yang disebut 'mulai invasi' yang diumumkan di media," katanya. "Ketika 'awal invasi' menjadi semacam tanggal tur bergulir, pengumuman media semacam itu hanya bisa dianggap ironi."
Kantor Zelenskiy merilis teks dekrit yang menyerukan semua desa dan kota di Ukraina untuk mengibarkan bendera negara pada hari Rabu, dan seluruh warga menyanyikan lagu kebangsaan pada pukul 10 pagi. Ini juga menyerukan peningkatan gaji tentara dan penjaga perbatasan.
2. AS Masukkan Indonesia Tidak Layak Dikunjungi karena Covid-19 Tinggi
Departemen Luar Negeri AS menaikkan peringkat travel advisory untuk Korea Selatan, Indonesia dan Azerbaijan menjadi "Level 4: Jangan Bepergian" karena meningkatnya penularan Covid-19, Senin, 14 Februari 2022."
"Jangan bepergian ke Indonesia karena Covid-19. Meningkatkan kewaspadaan karena terorisme dan bencana alam," demikian isi peringatan di travel.state.go.
Sementara Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengeluarkan Pemberitahuan Kesehatan Perjalanan Level 3 untuk Indonesia karena Covid-19, yang menunjukkan tingkat COVID-19 yang tinggi di negara ini.
CDC juga menyarankan warga Amerika Serikat tidak bepergian ke enam negara dan wilayah termasuk Korea Selatan, Azerbaijan, dan Belarusia karena penyebaran Covid-19 yang meluas.
Secara total, CDC mencantumkan sekitar 140 negara dan wilayah pada tingkat peringatan tertinggi, termasuk Kanada, seluruh Eropa dan hampir semua Amerika Latin, dengan tingkat Covid karena varian Omicron menurun tetapi masih tinggi di banyak negara.
CDC mencantumkan sekitar 40 tujuan lain sebagai tidak diketahui dan menyarankan untuk tidak bepergian ke sana kecuali divaksinasi.
Beberapa pejabat industri mengatakan mereka percaya rekomendasi perjalanan CDC adalah faktor dalam permintaan perjalanan udara internasional yang tertekan.
Awal bulan ini, maskapai penerbangan besar, kelompok bisnis dan perjalanan mendesak Gedung Putih untuk mengakhiri persyaratan pengujian pra-keberangkatan Covid-19 untuk penumpang internasional yang divaksinasi dan bepergian ke Amerika Serikat.
3. Konflik Kian Panas, China Sebut Kedubes di Ukraina Tetap Beroperasi Normal
Ketegangan yang terjadi antara Ukraina dan Rusia tak mempengaruhi China. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin menyatakan Kedutaan Besar China di Ukraina beroperasi seperti biasa.
Washington dan sekutu Eropanya telah mengurangi atau mengevakuasi staf kedutaan dari Ukraina. Mereka juga mendesak warga segera pergi atau menghindari perjalanan ke Ukraina karena meningkatnya kekhawatiran akan invasi oleh Rusia
Moskow telah membantah bahwa mereka berencana untuk menyerang dan menuduh Barat histeria.
Wang mengatakan bahwa kedutaan besar China di Ukraina akan memberikan perlindungan konsuler bagi warganya. China juga telah mengeluarkan pemberitahuan yang meminta warga untuk memantau dengan cermat situasi di lapangan.
Pada Minggu, Amerika Serikat mengatakan bahwa Rusia dapat menyerang Ukraina kapan saja dan mungkin membuat dalih mengejutkan untuk melakukan serangan. AS juga menegaskan kembali janji untuk mempertahankan setiap inci wilayah NATO.
Menurut Duta Besar Ukraina di London, Vadym Prystaiko, Ukraina bersedia "fleksibel" soal bergabung dengan aliansi militer Atlantik, sebuah langkah yang dikatakan Presiden Rusia Vladimir Putin akan menjadi pemicu perang.
"Kami mungkin, terutama diancam seperti itu, diperas oleh itu, dan didorong ke sana," kata Prystaiko ketika ditanya apakah Kyiv dapat mengubah posisinya dalam keanggotaan NATO.
CHANNEL NEWS ASIA | BBC | REUTERS