Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump berusaha mendapatkan 50 persen mineral langka Ukraina. Ia mengisyaratkan secara terbuka mengerahkan pasukan Amerika Serikat guna menjaga mineral tanah langka Ukraina jika ada kesepakatan dengan Rusia untuk mengakhiri perang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pernyataan Trump itu dilaporkan oleh NBC yang mengutip pejabat Amerika yang tidak disebutkan namanya. Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyampaikan rancangan perjanjian tersebut kepada Presiden Volodymyr Zelensky selama kunjungan ke Kyiv pada 12 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Zelensky menolak menandatangani perjanjian setelah presentasi Bessent. Ia mengatakan perlu mempelajari dan berkonsultasi dengan orang lain menurut laporan NBC yang mengutip delapan pejabat AS yang diberi pengarahan tentang pertemuan tersebut.
Pada Konferensi Keamanan Munich, Zelensky mengatakan pada 14 Februari 2025 bahwa pengacaranya akan memeriksa dokumen yang diserahkan oleh Bessent di Kyiv dan membuat beberapa perubahan padanya. Ia menyebut usulan AS sebagai sebuah memorandum, bukan perjanjian keamanan.
Presiden AS Donald Trump telah berulang kali berjanji untuk menengahi kesepakatan damai yang cepat guna mengakhiri perang skala penuh Rusia melawan Ukraina. Menindaklanjuti usulan sebelumnya untuk memastikan dukungan AS bagi Ukraina dengan imbalan mineral tanah jarang, Trump mengklaim bahwa Kyiv pada dasarnya telah menyetujui kesepakatan sumber daya senilai US$ 500 miliar .
Ukraina telah memberi sinyal bahwa pihaknya terbuka mengembangkan kemitraan dalam ekstraksi sumber daya dengan AS dan mitra lain dengan imbalan jaminan keamanan, tetapi rincian tentang kesepakatan tersebut masih belum jelas.
Menurut The Economist yang dilansir dari Antara, Scott Bessent, yang mengunjungi Kiev pekan lalu, hanya memberi waktu satu jam kepada Zelensky untuk mempertimbangkan kesepakatan yang akan memberikan akses tak terbatas bagi Amerika Serikat terhadap kekayaan mineral Ukraina. Menurut laporan itu, Zelenskyy awalnya berharap Bessent akan membahas dukungan keuangan berkelanjutan bagi Ukraina.
Alih-alih pembicaraan mengenai bantuan finansial, ia justru disodori memorandum yang menuntut hak atas seluruh sumber daya mineral Ukraina, kata sumber The Economist.
Sejumlah media melaporkan pada Minggu dengan mengutip sejumlah sumber, bahwa Washington telah menawarkan kesepakatan yang memberikan akses bagi AS ke mineral langka Ukraina sebagai imbalan atas bantuan militer yang telah dikirim ke Kiev.
Dokumen tersebut tidak mencantumkan dukungan militer tambahan.
Pada 3 Februari, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa Washington mengharapkan jaminan dari Ukraina untuk memberikan akses ke logam tanah jarang sebagai imbalan atas bantuan finansial dan militer.
The Financial Times, mengutip sumber yang dekat dengan Amerika Serikat, Zelensky juga melaporkan bahwa Ukraina sedang mempertimbangkan kemungkinan menyerahkan sumber daya tersebut kepada AS sebagai bagian dari kesepakatan bantuan.