Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan pada Sabtu, 22 Februari 2025, bahwa akan meminta kembali bantuan AS untuk Ukraina senilai miliaran dolar. Dana itu untuk membantu Ukraina berperang melawan Rusia selama tiga tahun terakhir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pernyataan Trump itu muncul saat Amerika Serikat dan Ukraina sedang berunding soal kesepakatan sumber daya mineral yang diinginkan oleh Washington. Mineral tanah jarang itu diminta Trump sebagai kompensasi atas bantuan selama perang yang diberikan oleh pendahulunya Joe Biden kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pernyataan Trump itu adalah perkembangan terkini selama bulan pertama yang penuh gejolak sejak ia menjabat sebagai presiden AS. Trump telah mengubah kebijakan luar negeri AS dengan melakukan pendekatan diplomatik terhadap Kremlin mengenai masalah Ukraina dan Eropa.
Trump mengatakan kepada para delegasi di Konferensi Aksi Politik Konservatif (CPAC) di dekat Washington. "Saya mencoba mendapatkan uang itu kembali, atau mengamankannya. Saya ingin mereka memberi kami sesuatu untuk semua uang yang kami keluarkan. Kami meminta tanah jarang dan minyak, apa pun yang bisa kami dapatkan," ujar Trump dikutip dari NDTV.
"Kami akan mendapatkan kembali uang kami karena ini tidak adil. Lihat saja nanti, tetapi saya rasa kami sudah cukup dekat dengan kesepakatan, dan sebaiknya kami segera mendekatinya karena ini adalah situasi yang mengerikan," katanya.
Beberapa jam sebelumnya, sebuah sumber mengatakan bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky belum siap untuk menandatangani kesepakatan tersebut, meskipun tekanan AS terus meningkat.
Utusan khusus Trump, Keith Kellogg, yang bertemu Zelensky minggu ini, mengatakan presiden Ukraina memahami bahwa penandatanganan kesepakatan dengan Amerika Serikat adalah hal yang penting. Namun sumber Ukraina mengatakan bahwa Kyiv membutuhkan jaminan terlebih dahulu.
"Dalam bentuk draf yang ada sekarang, Presiden (Zelensky) belum siap menerima, kami masih berupaya melakukan perubahan dan menambah konstruktif," kata sumber yang dekat dengan masalah tersebut.
Ukraina menginginkan setiap perjanjian yang ditandatangani dengan Amerika Serikat mencakup jaminan keamanan saat berperang melawan Rusia. Negosiasi antara AS dan Ukraina terjadi di tengah perang kata-kata antara Trump dan Zelensky. Hal ini meningkatkan kekhawatiran di Ukraina dan Eropa.
Pada Rabu pekan lalu, Trump mencap Zelensky sebagai diktator. Ia mendesak Zelensky segera mengakhiri perang dengan Rusia.
Trump telah meminta mineral tanah jarang senilai US$ 500 miliar untuk mengganti bantuan yang diberikan kepada Kyiv. Jumlah itu ditolak oleh Ukraina dan angkanya jauh lebih tinggi dibandingkan bantuan AS yang dipublikasikan.