Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Kolombia Alvaro Leyva pada Senin, 16 Oktober 2023, meminta agar Duta Besar Israel untuk Kolombia Gali Dagan meminta maaf dan kalau bisa keluar dari Kolombia karena telah mengkritik posisi yang diambil oleh Presiden Kolombia Gustavo Petro terkait konflik di Gaza. Leyva menekankan negaranya tidak akan mendepak Duta Besar Dagan, namun menyarankan agar dia menghormati Presiden Petro karena itu adalah hal yang wajib dalam hubungan diplomatik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya pada Minggu, 15 Oktober 2023, Duta Besar Degan menanggapi status yang ditulis Presiden Petro di X (Twitter), di mana Petro menulis kalau kelompok Hamas ditemukan oleh Mossad yakni badan intelijen Israel. Degan membenarkan ucapan Presiden Petro itu.
“Saya ingin membagi pada Anda tambahan informasi dari sejumlah badan intelijen kami, di mana intelijen kami adalah salah satu yang terbaik di dunia. The Elders of Zion mendirikan klan Teluk. Di situ terdiri dari Yahudi, dengan hidung besar dan bengkok yang memimpin Gaitanista Self-Defense Forces of Colombia,” tulis Duta Besar Dagan, yang dinilai bernada sarkastik.
Pertikaian diplomatikan antara Kolombia dengan Duta Besar Dagan ini, terjadi sehari setelah kelompok Hamas melancarkan serangan mengejutkan pada 7 Oktober 2023 yang mengincar wilayah Israel yang bersebelahan dengan Gaza. Hamas juga melakukan penyanderaan pada puluhan orang. Israel tidak tinggal diam dan melancarkan serangan udara balasan ke Gaza.
Terkait soal ketegangan ini, Presiden Petro menulis di X kalau dia sudah mempelajari konflik Gaza sejak masih muda dan sangat mengetahui kalua warga Palestina menderita ketidak-adilan yang luar biasa. Petro pun menulis kalua saat ini neo-Nazi ingin menghancurkan warga Palestina, kebebasannya dan budayanya.
Pada 9 Oktober 2023, Israel mengumumkan blokade total di Gaza, termasuk larangan mengirimkan bahan makanan ke sana dan bahan bakar. Kementerian Pertahanan Israel mengatakan kalua Negeri Bintang Daud tersebut sedang memerangi orang-orang yang kejam.
Sumber: RT.com
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini