Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Turki, Fuat Oktay, pada Kamis menyerukan negara-negara Muslim harus menunjukkan sikap bersatu dan jelas atas konflik Israel dengan gerakan Islam Hamas di Gaza, dan mengkritik kekuatan dunia karena mengutuk kekerasan tanpa bertindak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Apa yang kami inginkan adalah tindakan aktif diambil," kata Oktay kepada wartawan setelah salat subuh di Hari Raya Idul Fitri, dikutip dari Reuters, 13 Mei 2012.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ada keputusan yang diambil berulang kali di PBB, ada kecaman. Tapi sayangnya belum ada hasil yang didapat, karena tidak ada tindakan yang konkret," katanya.
Dalam beberapa hari konflik, Hamas telah melepaskan tembakan roket ke kota-kota Israel dan Israel telah melancarkan serangan udara terhadap faksi Islam di Jalur Gaza.
Setidaknya 67 orang telah tewas di Gaza sejak kekerasan meningkat pada hari Senin, menurut kementerian kesehatan daerah kantong itu. Tujuh orang tewas di Israel, kata pejabat medis.
Oktay menyatakan umat Islam memiliki tanggung jawab untuk bertindak.
"Setiap orang yang tidak menunjukkan sikap yang jelas terhadap konflik ini adalah pihak yang terlibat dalam siksaan ini," kata Oktay.
"Sayangnya, ketika kita melihat negara-negara Muslim yang tidak menunjukkan persatuan dan kebersamaan ini, setiap orang di sana yang tidak menunjukkan sikap yang jelas adalah pihak yang terlibat dalam hal ini."
Dengan konflik yang mulai menyerupai perang Gaza tahun 2014, kekuatan dunia telah menuntut de-eskalasi dan Amerika Serikat mengatakan pihaknya berencana untuk mengirim utusan untuk pembicaraan dengan Israel dan Palestina.
Presiden Turki, Tayyip Erdogan, yang telah berulang kali mengutuk pendudukan Israel di Tepi Barat dan perlakuannya terhadap warga Palestina, mengatakan pada hari Sabtu bahwa Israel adalah "negara teror" setelah polisi Israel menembakkan peluru karet dan granat kejut ke pengunjuk rasa Palestina di Masjid Al Aqsa Yerusalem.
REUTERS