Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Para pemimpin negara-negara anggota Uni Eropa akan melakukan rapat pada Jumat, 7 Oktober 2022, untuk menyusun rencana dalam mendukung Ukraina serta langkah-langkah dalam menghadapi harga energi yang semakin melonjak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Undangan untuk pertemuan ini sudah dikirimkan kepada para pemimpin Uni Eropa tertanggal 2 Oktober 2022. Presiden Dewan Eropa Charles Michel menyerukan agar Uni Eropa mengambil sikap tegas terhadap perkembangan terakhir, di antaranya Rusia yang mengumumkan pencaplokan empat wilayah Ukraina pada hari Jumat, 30 September 2022 lalu.
"Pada pertemuan nanti, kami akan membahas bagaimana terus memberikan dukungan ekonomi, militer, politik dan keuangan yang kuat ke Ukraina selama diperlukan," kata Michel, yang memimpin pertemuan para pemimpin negara Uni Eropa.
PM Charles Michel.[REUTERS]
Aneksasi yang diproklamirkan Rusia terjadi setelah Moskow mengadakan referendum di wilayah-wilayah Ukraina, yang diduduki oleh tentara Rusia. Negara-negara Barat dan Kyiv mengatakan pemungutan suara itu melanggar hukum internasional dan bersifat memaksa serta tidak representatif.
Pertemuan para pemimpin Uni Eropa di Praha juga akan menghasilkan panduan ke Brussel tentang langkah-langkah selanjutnya yang harus diambil Uni Eropa dalam mengatasi melonjaknya harga energi.
"Tujuan utama kami adalah memastikan kami menjamin keamanan pasokan dan energi yang terjangkau untuk rumah tangga dan bisnis kami, terutama saat musim dingin mendekat," katanya.
Sebelumnya pada Jumat, 30 September 2022, para menteri energi dari negara-negara Uni Eropa mengadopsi serangkaian kebijakan baru untuk mencoba menjinakkan harga energi yang tinggi, termasuk pajak penghasilan yang tak terduga pada perusahaan energi.
Akan tetapi, negara-negara anggota Uni Eropa terbelah atas apa yang harus dilakukan selanjutnya. Banyak yang menyerukan pembatasan harga gas di seluruh Uni Eropa, tetapi ada juga yang menentangnya, termasuk Jerman, yang merpakan negara dengan perekonomian terbesar di Eropa.
Para pemimpin negara anggota Uni Eropa juga dalam rapat Jumat nanti, akan membahas bagaimana melindungi infrastruktur kritis mereka. Pecahnya jaringan pipa Nord Stream di Laut Baltik yang tidak dapat dijelaskan pekan lalu, yang dirancang untuk membawa gas dari Rusia ke Eropa, telah mendorong beberapa negara untuk mengirim anggota militer ke sana guna mengamankan sistem energi yang berpotensi rapuh.
REUTERS | NESA AQILA
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.