Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

internasional

Universitas-universitas Israel Diboikot karena Genosida Gaza

Bukan hanya produk-produk, universita-universitas Israel pun telah diboikot secara global karena genosida Gaza.

12 November 2024 | 02.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Universitas-universitas dan para akademisi Israel menghadapi boikot global yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak negara penjajah tersebut melancarkan perang dahsyat di Jalur Gaza yang terkepung. demikian dilaporkan Channel 12 Israel, Minggu, 10 November 2024. Genosida Gaza ini merenggut nyawa sedikitnya 43.600 orang Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengutip data dari Asosiasi Kepala Universitas Israel, saluran tersebut mengatakan bahwa lebih dari 300 kasus pemboikotan akademis terhadap universitas dan akademisi Israel telah tercatat sejak 7 Oktober 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut data tersebut, Belgia mencatat jumlah boikot tertinggi, mencapai lebih dari 40, diikuti oleh Amerika Serikat dengan lebih dari 35, Inggris dengan lebih dari 20, dan Belanda dengan lebih dari 15. Sementara itu, Italia mencatat lebih dari sepuluh kasus pemboikotan, menyusul inisiatif yang diluncurkan oleh Persatuan Akademisi di sana.

Boikot global terhadap akademisi Israel diekspresikan dalam berbagai bentuk, termasuk 50 kasus di mana artikel ilmiah yang ditulis oleh para akademisi Israel ditolak, 30 pembatalan kuliah oleh akademisi Israel dan 30 kasus di mana akademisi asing menolak untuk memberikan kuliah di konferensi ilmiah dan hari studi yang diselenggarakan oleh universitas-universitas Israel.

Data menunjukkan bahwa dalam 30 kasus, kerja sama penelitian antara Israel dan universitas asing dan program pertukaran mahasiswa telah ditangguhkan.

Boikot global terhadap universitas-universitas Israel mencakup berbagai disiplin ilmu, termasuk sejarah, hukum, arkeologi, studi Yahudi, budaya, ilmu pengetahuan alam, dan teknik.

Data tersebut menunjukkan bahwa "situasinya sangat serius" di Belgia, di mana sekitar 15 beasiswa akademis telah dibatalkan, di samping penolakan untuk mengeluarkan rekomendasi dan laporan kepada para peneliti Israel dan mengabaikan pesan tertulis atau lisan dari mereka.

Mantan juru bicara Kementerian Luar Negeri, Emmanuel Nahshon, yang bertanggung jawab untuk memerangi boikot akademik atas nama Asosiasi Universitas Israel mengatakan "boikot akademik merupakan salah satu tantangan utama yang dihadapi universitas-universitas Israel, sejak tanggal 7 Oktober lalu, di kancah internasional."

Dia menambahkan bahwa boikot akademik telah meningkat secara signifikan setelah perang yang mengancam untuk menargetkan status akademisi Israel, mencatat bahwa asosiasi tersebut telah membentuk kelompok kerja yang akan menggunakan alat hukum, internasional dan lainnya untuk "mengurangi" sebanyak mungkin dampak kampanye boikot global yang dihadapi institusi dan peneliti Israel.

"Sayangnya, kami memperkirakan bahwa perjuangan ini akan berlangsung dalam jangka panjang, dan kami sedang mempersiapkan diri untuk itu melalui kerja yang terkoordinasi di antara universitas-universitas Israel dan dengan bantuan teman-teman kami di seluruh dunia," tambahnya.

Para mahasiswa melakukan aksi duduk di kampus-kampus di seluruh dunia untuk memprotes serangan Israel ke Gaza dan kerja sama universitas mereka dengan universitas-universitas di negara tersebut.

Serangan brutal Israel di Gaza telah menewaskan hampir 43.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai sedikitnya 100.000 orang lainnya sejak Oktober tahun lalu. Diperkirakan 11.000 orang masih hilang, diperkirakan tewas, di bawah reruntuhan rumah mereka dan infrastruktur sipil lainnya yang dihancurkan Israel.

Hampir seluruh penduduk Gaza telah mengungsi di tengah blokade yang sedang berlangsung yang menyebabkan kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan. Israel menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional. Israel menyangkal semua tuduhan genosida dan kejahatan perang.

MIDDLE EAST MONITOR

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus