Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari dua juta jemaah haji di Arafah, Senin 20 Agustus 2018, menuju ke Muzdalifa sekaligus mengakhiri rukun haji. "Para jemaah akan melempar jumrah sebagai bentuk perlawanan terhadap setan," tulis Middle East Monitor, Selasa 21 Agustus 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mereka tampak bergerak dengan pakaian ihram putih, warna yang melambangkan kesucian. Sehari sebelumnya, para jemaah bermalam di sebuah bukit tempat Nabi Ibrahim menerima perintah Allah agar mengorbankan putranya, Ismail, dengan cara disembelih. Di tempat ini pula, Nabi Muhammad menyampaikan khutbah terakhir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jamaah haji di Mekkah, Arab Saudi. SPA
Para jemaah juga berdoa di sekitar Mina, selanjutnya naik bus atau jalan kaki sebelum subuh. Mereka mendapatkan pengawalan dari petugas keamanan yang berdiri di jalanan dan dari helikopter yang terbang di atas mereka.
Sebagian besar jemaah terlihat membawa payung untuk mencegah sengatan matahari sebab suhu di Arab Saudi mencapai 40 derajat Celsius menyusul badai pasir dan tiupan angin kencang. "Sejumlah pria dan wanita dari 165 negara berjalan bersama, sementara tentara memberikan air minum di botol. Sebagian jemaah berfoto selfie."Pemerintah Arab Saudi menyediakan santapan ringan bagi jamaah haji 2018. Arab News
Jemaah asal Pakistan, Mohamed Forqan, 30 tahun, mengatakan, ini adalah hari besar bagi kaum muslim. "Di Arafat, kami lahir kembali dan meminta maaf kepada Allah agar menghapus segala dosa kami," ucapnya. Adapun Hilal Issa, 70 tahun, jemaah dari Nigeria, mengutarakan, dia berdoa kepada Allah untuk mengampuni dosa seluruh umat muslim dan menyelamatkan dunia Arab dari perpecahan.
Kerajaan Arab Saudi dalam keterangannya kepada media menerangkan, lebih dari 2,37 juta jemaah hampir seluruhnya dari luar Arab Saudi telah menyelesaikan rukun haji selama lima hari.