Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Hamas Akui Keliru Kirim Jenazah Shiri Bibas: Bercampur dengan Jasad Lain di Reruntuhan Gaza

Hamas mengatakan bahwa kemungkinan jenazah sandera Shiri Bibas "secara keliru bercampur" dengan jasad orang lain yang terbunuh dan terkubur di Gaza

22 Februari 2025 | 10.00 WIB

Militan Hamas di dekat peti mati sandera Oded Lifschitz, Shiri Bibas dan kedua anaknya Kfir dan Ariel Bibas di Khan Younis, Jalur Gaza Selatan, 20 Februari 2025. Reuters/Ramadan Abed
Perbesar
Militan Hamas di dekat peti mati sandera Oded Lifschitz, Shiri Bibas dan kedua anaknya Kfir dan Ariel Bibas di Khan Younis, Jalur Gaza Selatan, 20 Februari 2025. Reuters/Ramadan Abed

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pejabat Hamas mengatakan pada Jumat bahwa kemungkinan jenazah sandera Israel Shiri Bibas "secara keliru bercampur" dengan jasad orang lain yang terbunuh dan terkubur di bawah puing-puing di Gaza.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Kemungkinan tubuh Nyonya Bibas secara keliru bercampur dengan orang lain yang ditemukan di bawah puing-puing," kata pejabat itu dengan syarat anonim, menambahkan bahwa kelompok itu sedang "menyelidiki" masalah ini seperti dilansir Channel NewsAsia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Ini terjadi setelah Israel menyatakan bahwa salah satu mayat yang diserahkan oleh Hamas pada Kamis bukanlah jenazah Shiri Bibas.

Hamas menyerahkan empat jenazah yang terdiri atas empat sandera, termasuk tiga anggota keluarga Bibas - Shiri Bibas dan dua putranya yang masih kecil - bersama dengan seorang lansia.

Sementara identitas anak laki-laki Bibas - Kfir dan Ariel - dan sandera tua, Oded Lifshitz, dikonfirmasi oleh ahli forensik Israel, mayat keempat bukanlah Shiri Bibas, menurut pejabat Israel.

Israel sejauh ini belum mengkonfirmasi kematian Shiri Bibas.

Pejabat Hamas mengatakan bahwa kelompok itu telah memberi tahu mediator pada November 2023 bahwa mereka siap untuk menyerahkan jenazah tiga anggota keluarga Bibas.

"Mediator diberitahu pada saat itu dan itu juga diumumkan dalam sebuah pernyataan ketika keluarga Bibas terbunuh bersama dengan penculik mereka dalam serangan udara Israel," kata pejabat itu.

"Hamas telah menawarkan untuk menyerahkan jenazah mereka pada November 2023, tetapi (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu menolak pada saat itu."

Israel dan Netanyahu telah berulang kali menolak klaim ini dari Hamas. Pada Jumat Netanyahu mengklaim bahwa tes forensik menunjukkan anak-anak Bibas "dibunuh Hamas dan bukan oleh pengeboman Pasukan Pertahanan Israel (militer Israel)".

Kedua anak laki-laki Bibas telah menjadi simbol krisis sandera bersama dengan ibu mereka Shiri Bibas.

Selama serangan mereka ke Israel pada 7 Oktober 2023, yang memicu perang Gaza, Hamas memfilmkan dan kemudian menyiarkan rekaman yang menunjukkan penculikan keluarga Bibas dari rumah mereka di dekat perbatasan Gaza.

Ariel saat itu berusia empat tahun, sementara Kfir adalah sandera termuda pada usia sembilan bulan. Ayah mereka, Yarden Bibas, yang juga ditangkap selama serangan itu, dibebaskan awal bulan ini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus