Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Gereja Inggris Uskup Agung Canterbury Justin Welby meminta maaf pada Senin, setelah mengatakan para pemimpin dunia yang gagal bertindak atas perubahan iklim, dapat membuat kesalahan yang lebih besar daripada pendahulu mereka yang mengabaikan peringatan tentang kebangkitan Nazi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Welby, pemimpin spiritual Persekutuan Anglikan di seluruh dunia yang terdiri dari sekitar 85 juta umat Kristiani, yang berbicara pada awal KTT COP26 di Skotlandia mengatakan dia menyesal atas pelanggaran yang disebabkan oleh komentarnya terhadap orang-orang Yahudi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya benar-benar meminta maaf atas kata-kata yang saya gunakan ketika mencoba untuk menekankan gawatnya situasi yang kita hadapi di COP26," kata Welby di Twitter, dikutip dari Reuters, 2 November 2021.
"Tidak pernah benar untuk membuat perbandingan dengan kekejaman yang dibawa oleh Nazi," katanya.
Welby sebelumnya mengatakan kepada BBC bahwa para pemimpin dunia akan "dikutuk" jika mereka gagal mencapai kesepakatan tentang perubahan iklim.
"Orang-orang akan berbicara tentang mereka dalam istilah yang jauh lebih kuat daripada yang kita bicarakan...tentang politisi yang mengabaikan apa yang terjadi di Nazi Jerman karena ini akan membunuh orang di seluruh dunia selama beberapa generasi," katanya.
"Ini akan memungkinkan genosida dalam skala yang jauh lebih besar. Saya tidak yakin ada tingkatan genosida, tapi ada genosida yang meluas, dan ini akan menjadi genosida secara tidak langsung, karena kelalaian, kecerobohan."
KTT COP26 adalah konferensi perubahan iklim PBB yang penting untuk mencegah dampak paling buruk dari perubahan iklim dibuka pada Senin, dengan para pemimpin dunia, pakar lingkungan dan aktivis, memohon tindakan tegas untuk menghentikan pemanasan global.
Lihat juga: Pejamkan Mata, Joe Biden Tertidur di KTT COP26?
REUTERS