Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Kaum transgender dapat menerima pembaptisan dan menjadi wali baptis di Gereja Katolik Roma, serta menjadi saksi pada pernikahan keagamaan. Hal ini dingkapkan kantor doktrin Vatikan pada Rabu, 8 November 2023, menanggapi pertanyaan dari seorang uskup.
Uskup Jose Negri dari Santo Amaro di Brasil mengirimkan enam pertanyaan kepada kantor doktrinal pada Juli lalu mengenai kelompok Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) dan partisipasi mereka dalam sakramen pembaptisan dan perkawinan.
Pertanyaan darinya menghasilkan tiga halaman tanya jawab yang ditandatangani oleh kepala departemen tersebut, Kardinal Víctor Manuel Fernández dari Argentina, dan disetujui oleh Paus Fransiskus pada 31 Oktober 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dokumen-dokumen tersebut diunggah di situs web departemen tersebut pada Rabu, menggunakan kata Italia untuk “transeksual”.
Paus berusia 86 tahun tersebut telah mencoba membuat Gereja Katolik lebih ramah terhadap komunitas LGBT tanpa mengubah ajaran Gereja. Termasuk ajaran yang mengatakan bahwa ketertarikan terhadap sesama jenis bukanlah dosa, namun hubungan seksual sesama jenis adalah dosa.
Menanggapi pertanyaan apakah orang transgender bisa dibaptis, kantor doktrinal mengatakan hal tersebut dapat dilakukan dengan beberapa syarat dan selama “tidak ada risiko menyebabkan skandal publik atau disorientasi di kalangan umat beriman”.
Dikatakan bahwa orang transgender bisa menjadi wali baptis pada saat pembaptisan atas kebijakan pendeta setempat serta menjadi saksi pada pernikahan di Gereja. Namun, pendeta setempat harus menerapkan “kehati-hatian pastoral” dalam keputusannya.
Ketika bertemu seorang transgender pada Juli lalu, Paus Fransiskus mengatakan kepadanya, “Bahkan jika kita adalah orang berdosa, dia (Tuhan) mendekat untuk membantu kita. Tuhan mengasihi kita apa adanya, inilah kasih milik Tuhan.”
Ini merupakan satu langkah maju yang penting, menurut seorang pendeta Jesuit terkemuka dan pendukung hak-hak LGBT di Gereja Katolik, Pastor James Martin, apalagi di Gereja di mana pastor tersebut mengatakan beberapa orang tidak mengakui keberadaan komunitas transgender.
“Di beberapa keuskupan, mereka dilarang melakukan hal tersebut oleh pendeta setempat. Oleh karena itu, ini merupakan langkah maju yang penting bagi gereja untuk melihat kaum transgender tidak hanya sebagai manusia … tetapi juga sebagai umat Katolik,” ujarnya melalui media sosial X pada Kamis, 9 November 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pasangan Sesama Jenis dan Pembaptisan
Selain pertanyaan tentang orang transgender dan pembaptisan dan pernikahan, Uskup Jose Negri juga mengirim pertanyaan yang sama tentang pasangan sesama jenis.
Dokumen kantor doktrin Vatikan tersebut mengatakan seseorang yang memiliki hubungan sesama jenis juga bisa menjadi saksi di pernikahan Katolik, mengutip undang-undang kanonik Gereja saat ini yang tidak memuat larangan terhadap hal tersebut.
Namun departemen tersebut, yang dikenal sebagai Dikasteri Ajaran Iman, tidak memberikan jawaban yang jelas tentang apakah pasangan sesama jenis dapat menerima pembaptisan Gereja untuk anak angkatnya atau anak yang diperoleh melalui ibu pengganti.
Dikasteri menyatakan bahwa agar anak dari pasangan sesama jenis dapat dibaptis, harus ada “harapan yang kuat bahwa anak tersebut akan dididik dalam agama Katolik”.
Tanggapan serupa diberikan terhadap pertanyaan apakah seseorang yang memiliki hubungan sesama jenis dapat menjadi wali baptis pada pembaptisan di Gereja. Untuk dapat melakukannya, dikatakan bahwa orang tersebut harus “menjalani kehidupan yang sesuai dengan iman”.
Pilihan Editor: Paus Fransiskus: Mengkriminalisasi Orang-orang LGBT Adalah Dosa dan Tidak Adil
REUTERS