Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi pimpinan AS yang dimaksudkan untuk menjaga lalu lintas komersial di Laut Merah dari serangan kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran di Yaman lemah karena kekuatan regional Arab Saudi, UEA, dan Mesir tidak ambil bagian, kata wakil presiden Yaman, Selasa, 16 Januari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kelompok Houthi, yang telah bertahun-tahun berperang melawan koalisi pimpinan Saudi di Yaman, telah menyerang kapal-kapal di Laut Merah untuk memprotes pengeboman Israel di Gaza, sebuah perang yang mengancam akan menyebar ke seluruh Timur Tengah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Koridor Bab al-Mandab ini merupakan kepentingan seluruh dunia dan kawasan, sehingga intervensi regional adalah kuncinya,” kata Aidarous al-Zubaidi, wakil presiden Yaman dan kepala Dewan Transisi Selatan, kepada Reuters dalam sebuah wawancara, mengacu pada selat sempit di pintu masuk Laut Merah.
Zubaidi mengatakan gejolak yang diakibatkan oleh serangan-serangan tersebut telah memberikan dampak besar terhadap perekonomian Yaman, yang telah terpukul selama perang Houthi melawan koalisi pimpinan Saudi.
Gerakan Houthi Yaman akan memperluas sasarannya di kawasan Laut Merah dengan mencakup kapal-kapal AS, kata seorang pejabat dari kelompok tersebut pada Senin, seraya berjanji untuk terus melakukan serangan setelah AS dan Inggris melakukan serangan terhadap lokasi mereka di Yaman.
Serangan-serangan yang dilakukan oleh kelompok Houthi terhadap kapal-kapal di wilayah tersebut sejak November telah berdampak pada perusahaan-perusahaan dan mengkhawatirkan negara-negara besar seiring dengan meningkatnya perang Israel dengan militan Hamas di Gaza yang sudah berlangsung lebih dari tiga bulan. Kelompok tersebut mengatakan mereka bertindak sebagai solidaritas terhadap rakyat Palestina.
REUTERS
Pilihan Editor: Lai Ching-te Presiden Taiwan Pengganti Tsai Ing-wen