Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Warga Arab Saudi mengeluh harga tiket bioskop dianggap terlalu tinggi di negeri tersebut. "Mereka minta agar harga tiket diturunkan karena penghasilannya terbatas," seperti dilaporkan Thenewkhalij.org.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perusahaan Amerika Serikat, AMC, yang pertama kali mendapatkan lisensi untuk membuka bioskop di Arab Saudi, menjual tiket SR 75 atau sekitar Rp 275 ribu sekali menonton.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang pria Saudi menonton film, "Menahi," yang diproduksi oleh perusahaan milik Pangeran Alwaleed bin Talal, di pusat budaya yang dikelola pemerintah, di Riyadh, Arab Saudi, 2009. Black Panther akan menjadi film komersial pertama yang ditayangkan di bioskop Arab setelah dilarang selama 35 tahun. AP
"Harga sebesar ini dianggap terlalu tinggi oleh penonton di Arab Saudi yang berpenghasilan pas-pasan," tulis Middle East Monitor, Ahad, 22 April 2018.
Salah seorang penggemar bioskop di Arab Saudi menulis dalam akun Twitter dengan hastag #Film_75_real, "Harga tiket tidak mempertimbangkan penghasilan warga Arab Saudi."
Thenewkhalij.org menambahkan, dalam laporannya, jika lima anggota keluarga ingin menonton film di gedung bioskop, mereka harus merogoh kocek SR 375 setara dengan Rp 1,4 juta.
Sejumlah pengunjung menukarkan tiket saat akan menyaksikan film di bioskop pertama Arab Saudi di Jeddah, 23 Januari 2018. Arab Saudi melarang bioskop sejak awal tahun 1980-an. REUTERS/Reem Baeshen
Harga tiket bioskop juga dikeluhkan oleh seorang penulis Arab Saudi. Dia menuangkan kekesalannya di akun Twitter dengan menulis begini, "Perusahaan Amerika Serikat ingin menangguk laba besar pada pertunjukan perdana."
Pada Rabu, 18 April 2018, Arab Saudi menyatakan gedung bioskop secara resmi dibuka. Ini adalah pembukaan tontonan film pertama di negeri tersebut setelah Kerajaan melarang aktivitas semacam itu selama empat dekade.