Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat di kota Dzerzhinsk, wilayah timur Moskow, Rusia, dikejutkan dengan sejumlah ledakan dahsyat hingga menewaskan dua orang dan 19 orang luka-luka. Ledakan itu persisnya terjadi di pusat pembuatan bom militer di Kristall yang ada di kota Dzerzhinsk.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penyebab ledakan masih dalam proses investigasi. Warga sipil dilarang mendekati area ledakan. Sejumlah laporan menuliskan ledakan berantai itu kemungkinan berasal dari fasilitas penelitian JSC Kristall yang memproses polimer.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari mirror.co.uk, Sabtu, 1 Juni 2019, ledakan itu telah menimbulkan kepanikan, terlebih muncul sebuah bola api raksasa mirip ledakan yang pernah terjadi di pusat reaktor nuklir Chernobyl. Korban tewas dan luka-luka adalah karyawan di pusat pembuatan bom militer.
Rekaman sejumlah video memperlihatkan sebuah ledakan dahsyat hingga membuat anak-anak yang mendengarnya menangis keras. Ledakan itu menghancurkan jendela kaca rumah-rumah warga, mobil dan membuat retak dinding sebuah supermarket yang ada dekat lokasi ledakan.
Masyarakat di kota Dzerzhinsk, wilayah timur Moskow, Rusia, dikejutkan dengan sejumlah ledakan dari pusat pembuatan bom. Sumber: Vkontakte/east2west news/mirror.co.uk
Baca juga:Ledakan di Rusia, TNT 300 Gram Ditemukan
Ledakan itu juga mengejutkan warga di beberapa blok apartemen serta memicu alarm mobil-mobil yang terparkir berbunyi. Kota Dzerzhinsk diselimuti awan tebal tak lama setelah ledakan.
"Para pekerja dengan cepat mengatasi ledakan dan melakukan evakuasi karyawan yang ada di tempat kejadian," kata juru bicara pusat pembuatan bom militer di Kristall.
Pusat pembuatan bom militer Kristall biasanya digunakan pemerintah Rusia untuk membuat bom non-nuklir FAB-500. Penggunaan bom ini dengan cara dijatuhkan dari angkasa dengan hulu ledak 500 kilogram. Angkatan Bersenjata Rusia baru-baru ini diduga menggunakan bom FAB-500 di Suriah.
Pemberitahuan yang beredar menyerukan agar masyarakat kota Dzerzhinsk, Rusia, tidak panik. Dalam pengumuman itu juga disampaikan dampak ledakan tersebut tidak mengandung materi berbahaya.