Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi kemanusiaan World Central Kitchen (WCK) mengumumkan akan kembali melanjutkan operasionalnya di Jalur Gaza pada Senin, 28 April 2024, atau persisnya sebulan setelah serangan Israel yang menewaskan tujuh relawan kemanusiaan dari lembaga nirlaba itu. World Central Kitchen berkantor pusat di Amerika Serikat, yang sejak Oktober 2023 telah mendistribusikan lebih dari 43 juta makanan ke Gaza atau sekitar 62 persen jika digabung dari total seluruh LSM di Gaza.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
World Central Kitchen sebelumnya telah mengirimkan 276 truk yang setara hampir 8 juta makanan siap saji yang masuk melalui perbatasan Rafah. World Central Kitchen sekarang akan mengirimkan truk-truk pembawa bantuan ke Gaza dari wilayah Yordania.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Situasi kemanusiaan di Gaza masih mengerikan. Kami akan memulai lagi operasional kami dengan energi yang sama, bermartabat dan fokus membagikan makanan ke banyak orang,” kata Kepala World Central Kitchen Erin Gore.
Kejadian pada 1 April 2024, telah memancing kecaman dunia internasional dan tuntutan penjelasan dari sekutu-sekutu Israel, termasuk Amerika Serikat. Tel Aviv mengatakan hasil investigasi menemukan kesalahan fatal dan pelanggaran prosedur oleh militer Israel. Tel Aviv telah mengambil tindakan dengan memecat dua pejabat senior dan menegur sejumlah perwira menengah. Sedangkan World Central Kitchen menuntut agar dilakukan investigasi independen.
Perang Gaza sudah enam bulan berkecamuk sejak serangan 7 Oktober 2023 oleh Hamas ke wilayah selatan Gaza. Israel mengklaim serangan itu menewaskan 1.200 orang dan 253 sandera ditahan Hamas. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, lebih dari 34 ribu warga Palestina terbunuh dalam perang Gaza dan sebagian populasinya kehilangan tempat tinggal.
Israel sebelumnya sudah mengancam akan melancarkan serangan habis-habisan ke Gaza dengan tujuan menghancurkan batalion-batalion Hamas yang tersisa di Gaza. Pada akhir pekan lalu, Tel Aviv meningkatkan serangan udaranya ke Rafah.
Negara-negara Barat, termasuk sekutu dekat Tel Aviv yakni Amerika Serikat, sudah memohon agar menahan serangan ke Rafah yang terletak di selatan Gaza dan berbatasan dengan Mesir. Di Rafah ada lebih dari satu juga warga Gaza yang berlindung di sana setelah tujuh bulan berkecamuk perang Gaza yang menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini