Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

WSJ: Israel akan Serang Fasilitas Nuklir Iran Tahun Ini, Minta Dukungan Donald Trump

Israel akan mendesak pemerintahan Donald Trump untuk mendukung serangan terhadap Iran, Wall Street Journal melaporkan

13 Februari 2025 | 19.00 WIB

Reaktor nuklir di Natanz, Iran.
Perbesar
Reaktor nuklir di Natanz, Iran.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Badan-badan intelijen Amerika Serikat telah menyimpulkan bahwa Israel sedang mempertimbangkan “serangan signifikan” terhadap fasilitas nuklir Iran tahun ini, Wall Street Journal melaporkan pada Rabu seperti dikutip Anadolu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Temuan tersebut, yang dihasilkan pada hari-hari terakhir pemerintahan Presiden Joe Biden, menyoroti potensi risiko “aktivitas militer berisiko tinggi lebih lanjut” di Timur Tengah. Ini terutama mengingat kondisi infrastruktur militer Iran yang “melemah”, menurut para pejabat yang mengetahui penilaian intelijen tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Israel mungkin akan mencari dukungan AS untuk melakukan serangan semacam itu, karena mereka percaya bahwa Presiden Donald Trump akan lebih cenderung mendukung serangan militer dibandingkan Biden, kata laporan itu, yang mengutip penilaian tersebut.

Laporan kedua dari komunitas intelijen AS, yang disampaikan pada masa awal pemerintahan Presiden Trump, menegaskan kembali bahwa Israel sedang mempertimbangkan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran, WSJ melaporkan, mengutip pejabat AS yang mengetahui temuan tersebut.

Baik Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih maupun pejabat Israel belum mengomentari laporan tersebut.

Para pejabat Israel, termasuk Menteri Pertahanan Israel Katz, baru-baru ini mengatakan bahwa Iran lebih rentan terhadap serangan terhadap infrastruktur nuklirnya.

Iran sebelumnya telah memperingatkan akan adanya pembalasan berat jika fasilitas nuklirnya menjadi sasaran.

Laporan ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Washington dan Teheran sejak Trump menjabat pada Januari. Trump menerapkan kembali kebijakan “tekanan maksimum” terhadap Iran karena kekhawatiran mengenai ambisi nuklir negara tersebut.

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pada Rabu mendesak negaranya untuk lebih mengembangkan kemampuan militernya setelah Trump mengancam akan menggunakan kekuatan, kecuali Teheran melakukan negosiasi mengenai program nuklirnya.

Dalam sebuah wawancara dengan FOX News pada Senin, Trump mengatakan ada dua cara untuk menghentikan Iran mengembangkan senjata nuklir: “dengan bom atau dengan selembar kertas tertulis.”

Misi Iran di PBB mengutuk pernyataannya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus