Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan game Taiwan, Red Candle Games memohon maaf atas pemuatan tulisan kuno Tao di game petualangan horor, Devotion, yang membandingkan presiden Cina, Xi Jinping dengan Winne the Pooh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Devotion yang baru diluncurkan awal Februari 2019, diboikot para gamers di Cina lantaran dalam satu tayangan ditemukan tulisan kuno Tao di satu dinding yang bermakna Xi Jinping, Si Beruang Kecil Winnie.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami sangat menyesal melukai semua orang. Ini bukan sikap Red Candle dan ini bukan niat dari Devotion," ujar Red Candle dalam pernyataannya yang diposting di halaman Facebook, seperti dikutip dari Channel News Asia, Minggu, 24 Februari 2019.
Menurut Red Candle, seorang anggotanya menuliskan kata kontroversi tanpa sepengetahuan anggota tim lainnya hingga pada hari Kamis, 21 Februari , ketika sejumlah pemain melaporkannya.
Pemerintah Cina telah melarang semua produk film Winnie the Pooh di media sosial pada tahun 2017. Ini dipicu karena beruang kecil dan lemah yang suka makan madu itu telah dijadikan meme untuk mengejek Xi.
Menuai protes dari para pemain game di Cina, tidak demikian dengan Wakil Presiden Taiwan, Chen Chi-mai yang menyerukan untuk mendukung game Devotion dan menyebutnya sebagai kemerdekaan berkreasi.
"Game mewakili kreativitias banyak orang. Saya akan memainkannya ketika saya ada waktu luang," kata Chi-mai kepada wartawan.
Masalahnya, Red Candle dan mitranya distributor game di Cina dan investor Taiwan yang menjalankan bisnisnya di Shanghai telah menunda game ini gara-gara tulisan di dinding yang membanding Winnie Pooh dengan Xi Jinping.
Perusahaan-perusahaan Taiwan beberapa waktu lalu tunduk pada ancaman boikot Cina. Mereka butuh pasar di negara itu. Namun hubungan kedua pemerintah memburuk sejak presiden Taiwan Tsai Ing-wen menolak mengakui satu Cina dan menuntut kemerdekaan Taiwan dari Cina.