Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Yaman dan Kelompok Houthi Sepakat Bebaskan 5 Ribu Tahanan

Perang Yaman diharapkan memasuki babak baru dengan dibebaskannya sekitar lima ribu tahanan.

7 Desember 2018 | 09.57 WIB

Orang-orang memeriksa kerusakan salah satu rumah setelah hancur oleh serangan udara di ibu kota Yaman, Sanaa, 25 Februari 2016. [REUTERS / Mohamed al-Sayaghi]
Perbesar
Orang-orang memeriksa kerusakan salah satu rumah setelah hancur oleh serangan udara di ibu kota Yaman, Sanaa, 25 Februari 2016. [REUTERS / Mohamed al-Sayaghi]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Yaman dan kelompok bersenjata Houthi sepakat untuk membebaskan ribuan tahanan. PBB berharap langkah ini bisa menjadi awal menuju perundingan damai demi mengakhiri perang yang berkecamuk sejak awal 2015 dan membuat jutaan masyarakat Yaman kelaparan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Menurut utusan PBB untuk Yaman, Martin Griffiths, kesepakatan yang diambil ini adalah sebuah hal penting. Tidak ada pembicaraan damai yang dilakukan untuk mengakhiri perang Yaman sejak 2016 dan upaya terakhir di Jenewa pada September lalu tidak membuahkan hasil karena kelompok Houthi menolak hadir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Martin Griffiths, Utusan Khusus PBB untuk Yaman, tiba di Yaman untuk melakukan perundingan dengan kelompok pemberontak Houthi. Sumber: Mohamed al-Sayaghi/Reuters/aljazeera.com 

Pertukaran tahanan ini disetujui sebagai langkah untuk memberikan kesempatan kepada para ribuan tahanan bertemu anggota keluarga mereka. Palang Merah Internasional menyebut ada sekitar lima ribu tahanan yang akan dibebaskan lewat pertukaran tahanan ini.

Perang Yaman telah dilihat sebagai sebuah perang kawasan yang melibatkan Arab Saudi dan Iran dan telah berlangsung sejak 2015. Perang Yaman telah mengancam suplai bagi 30 juta masyarakat.    

Kelompok radikal Houthi menguasai ibu kota Sanaa dan area-area yang padat populasi. Sedangkan pemerintah Yaman menguasai wilayah selatan kota Aden dan masih terseok-seok meningkatkan kemampuan meski mendapat bantuan dari negara-negara Arab.  

Dikutip dari aljazeera.com, Jumat, 7 Desember 2018, perang telah menjadikan Yaman salah satu negara termiskin di dunia. Negara ini sekarang menghadapi banyak tekanan dari berbagai pihak agar segera mengakhiri konflik.

Sejumlah diplomat berharap pertukaran ribuan tahanan ini bisa membuat pihak-pihak yang berkonflik di Yaman duduk bersama untuk mendiskusikan upaya pembangunan dan pembentukan sebuah pemerintahan transisi. PBB saat ini menyerukan adanya pembicaraan konstruktif untuk mengakhiri hal yang disebut sebagai sebuah bencana.   

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus