MIRIP dengan suatu komedi. Begitulah keramaian soal kehadiran
tentara Rusia di Kuba, seperti yang dilihat Dr Fidel Castro.
Dalam wawancaranya dengan Columbia Broadcasting System pekan
lalu, Presiden Kuba itu mengatakan bahwa Amerika Serikat saja
yang heboh. Namun, kata Castro, komedi itu bisa membawa pada
suatu krisis bila Presiden Carter mencoba memperkuat militernya
di sekitar Karibia. Dan menurut dia, tentara Soviet itu hanya
bagian dari 'pusat latihan militer' yang sudah diketahui AS 17
tahun yang lalu. Versinya itu sejalan dengan jawaban pejabat
Kremlin .
Apakah itu komedi atau bukan, Presiden Carter--berbeda dengan
sikapnya semula -- tampak lebih serius tentang masalah tentara
Soviet itu. Dia mengundang 15 tokoh nasional yang terdiri dari
bekas menteri atau pejabat Keamanan Nasional dalam suatu makan
siang di Gedung Putih. Mereka membicarakan bagaimana menghadapi
sengketa AS-Soviet itu. Dari pertemuan itu Carter langsung
terbang ke tempat peristirahatannya di Camp David untuk menyusun
pidato televisi.
Pasukan Darurat
"Suatu pengalaman yang luar biasa," komentar peserta pertemuan
tadi. Karena, menurut dia, bukanlah hal yang mudah untuk
mengumpulkan 3 orang bekas Menteri Luar Negeri dalam dua hari.
Hadir di sana Henry Kissinger, William Rogers dan Dean Rusk,
serta orang Republik dan Demokrat, yang berhaluan keras pula.
Namun ketika Presiden Carter muncul di teve (1 Oktober) tak ada
'kejutan' terlontar dari pidatonya. Bahkan makin jelas bahwa dia
gagal mendapatkan jaminan tentang penarikan mundur tentara
Soviet. Cuma, menurut Carter, dia sudah menerima janji dari
pejabat tertinggi Soviet bahwa pasukan tersebut tak akan
digunakan untuk mengancam AS dan bangsa lain. Tapi Senator Frank
Church, Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat, menganggap
janji seperti itu tak cukup. Senat tetap mendesak agar pasukan
itu ditarik mundur, ujarnya.
Dari pidato Carter itu diketahui bahwa Soviet berjanji untuk
tidak memperbesar jumlah serta tidak menambah ke mampuan
pasukannya di Kuba. Itu berarti, seperti kata seorang pejabat AS
tak memberikan kemampuan lebih pada satuan udara dan laut.
Tapi, kata Carter, "Kita tak boleh diam dengan pernyataan
Soviet itu sendiri." Dan dia sudah memerintahkan Pentagon untuk
menyiapkan lebih dahulu rencana pembentukan 'pasukan darutat'
yang bisa dikirim secepatnya ke mana saja di seantero dunia.
Khusus menghadapi kemungkinan 'digunakannya' Kuba oleh Soviet,
Carter telah menetapkan supaya dibentuk gabungan satuan tugas
bersama Karibia yang berpusat di Key West, Florida dekat Kuba.
Rupanya AS juga akan meningkatkan bantuan ekonomi pada
bangsa-bangsa Karibia yang menghadapi kekacauan sosial dan
politik akibat kemiskinan.
Suatu pameran kekuatan diarahkan Carter juga ke Soviet. Dua
puluh menit selesai dia berpidato, teve Amerika mengungkapkan
secara terperinci latihan perang yang dilakukan Marinir AS di
Pangkalan AL-AS Guantanamo. Latihan itu akan berlangsung selama
2 minggu.
Pangkalan Guantanamo didirikan ketika perang Amerika-Spanyol
tahun 1898. Ketiga sisinya menghadap laut dan dipisahkan 27 Km
dari tonggak batas yang masih termasuk wilayah Kuba. Amerika
Serikat menyewa wilayah itu sejak tahun 1903 sampai jatuhnya
diktator Fulgencio Batista pada tahun 1962. Sejak Castro
menggulingkan Batista, Kuba tak pernah lagi mau menerima sewa
sebesar $4.000 pertahun yang dibayarkan pemerintah AS melalui
kedutaan-besar Swiss di Havana. "Sampai sekarang cheqe itu tak
pernah dicairkan," kata orang kedutaan tersebut.
Sampai sekarang Castro tak henti-hentinya menuntut AS untuk
keluar dari wilayah itu. Tapi AS terus bertahan di sana.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini