Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Investigasi

Berita Tempo Plus

Jambul Kuning di Tengah Deru Mesin

Penataan wisata alam liar Taman Nasional Komodo tak hanya berimbas pada hewan purba yang tersisa dan penduduk di pulau-pulau besar di sana. Burung endemis yang kritis juga rentan terhadap suara bising alat berat.

2 Januari 2021 | 00.00 WIB

Burung Kakaktua Jambul Kuning di Taman Safari Indonesia Bali. Dok.TEMPO/Raymond Yudhistira Darmanto
Perbesar
Burung Kakaktua Jambul Kuning di Taman Safari Indonesia Bali. Dok.TEMPO/Raymond Yudhistira Darmanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Dampak penataan wisata komodo terhadap penduduk pulau.

  • Pengaruh penataan wisata komodo terhadap burung endemis.

  • Beberapa pulau sudah mulai membangun fasilitas wisata.

DI bawah panas terik matahari pertengahan November 2020, seekor komodo muncul di area konsesi PT Komodo Wildlife Ecotourism di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur. Sambil menjulurkan lidah, tubuh gempalnya terpontal-pontal karena berjalan agak cepat menuju Loh Liang, lembah yang menjadi sarang komodo dan habitat babi hutan serta rusa.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus