Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Surat 'vonis mati' itu menyebut ada enam kali peringatan tertulis, tiga kali di antaranya peringatan keras dan 33 kali peringatan lisan. Ternyata, peringatan terakhir untuk TEMPO--kategorinya peringatan biasa--diberikan 1 Februari 1994, karena TEMPO memuat kutipan buku Primadosa karangan Wimanjaya Liotohe yang dilarang kejaksaan. Jadi, mengingat jarak empat bulan itu, pastilah Primadosa bukan penyebab pembredelan.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo