Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Investigasi

Berita Tempo Plus

Lobi di Balik Selang Infus

Krisis infus melanda sejumlah rumah sakit di Jakarta dan Sumatera. Gara-garanya, Badan Peng-awas Obat dan Makanan menghentikan produksi Otsuka karena dinilai tidak steril dan berbahaya. Padahal, perusahaan Jepang itu menguasai 80 persen pasar infus Indonesia. Pada saat yang sama, Sanbe Farma meluncurkan infus baru dan mengklaim produknya yang paling steril. Farmakolog senior, Iwan Darmansjah, mengatakan, "Ini perang dagang dalam bisnis yang korupsinya triliunan rupiah". Tempo menemukan jejak lobi-lobi infus di berbagai lembaga terhormat di negeri ini.

23 April 2007 | 00.00 WIB

Lobi di Balik Selang Infus
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dokter di sebuah rumah sakit di Jawa Te-ngah, sebut saja Rudi, terkejut pada sebuah siang Februari lalu. Seorang sales obat menunjukkan foto kopi surat edaran Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik, Departemen Kesehatan, Farid W. Husain. Surat itu berisi imbauan agar rumah sakit menggunakan infus yang dipanaskan pada suhu 121 derajat Celcius selama 15 menit. Rudi bingung. Tak biasanya Pak Dirjen mengurusi soal pembelian obat.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus